Bikabi

Bikabi merupakan inovasi biksuit dengan bahan baku pangan lokal yaitu ubi jalar. Inovasi ini sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan masyarakat Indonesia dalam mengkonsumsi makanan berbahan dasar gandum. Maksud dan tujuan inovasi adalah untuk mencitpakan inovasi baru pembuatan biskuit dengan bahan dasar pangan lokal sekaligus meingkatkan nilai jual dari ubi jalar. Bikabi sudah memasuki tahap uji coba produk dan layak untuk kemudian dilakukan pemasaran, sudah memiliki desain kemasan yang dapat menarik konsumen. Bikabi memiliki masa simpan yang lama, hal ini merupakan peluang menarik ketika Bikabi ini dapat di ekspor ke luar negeri sehingga dapat menjangkau pasar yang lebih luas, seperti kita ketahui bahwa masyarakat internasional sangat menyukai makanan yang tidak mengandung gluten atau biasa dikenal dengan istilah gluten free.

Biskuit merupakan salah satu produk olahan pangan yang berasal dari tepung terigu yang memiliki tekstur renyah sehingga digemari oleh seluruh kalangan masyarakat (Gracia dkk, 2009). Tingkat konsumsi biskuit ini berpengaruh terhadap jumlah impor gandum yang merupakan bahan baku pembuatan tepung terigu. Dalam laporan yang dirilis oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang dianalisis secara detail oleh Badan Pusat Statistik (BPS), impor gandum dan meslin Indonesia pada tahun 2023 mencapai angka yang tinggi, mencapai 10,58 ribu ton dengan total nilai mencapai US$3,66 miliar. Peningkatan impor yang signifikan ini menunjukkan ketergantungan Indonesia terus menerus terhadap sumber-sumber luar negeri untuk memenuhi kebutuhan akan komoditas pertanian, Untuk mengatasi permasalah tersebut, banyak penelitian mengenai pembuatan biskuit berbahan local sebagai pengganti terigu.

Salah satu alternatif bahan lokal yang belum pernah dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan biskuit yaitu ubi jalar. Ubi jalar merupakan salah satu jenis tanaman budidaya yang dapat dimanfaatkan bagian umbinya sebagai bahan pangan alternatif lokal karena memiliki kandungan karbohidrat yang relatif tinggi. Ubi jalar juga termasuk salah satu komoditi tanaman penting yang terus dikembangkan oleh pemerintah dalam upaya mewujudkan kemandirian pangan melalui peningkatan diversifikasi pangan lokal. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peraturan pemerintah melalui Peraturan Menteri Pertanian No. 15 Tahun 2013 tentang Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan.

Ubi jalar merupakan tanaman yang mudah dibudidayakan, memiliki umur tanam yang cepat sehingga mudah diperoleh di setiap musim, serta harga ubi jalar juga relatif murah (Ambasari dkk, 2009). Disisi lain, Ubi jalar juga mengandung gizi diantaranya adalah energi, β karoten dan vitamin A (Meludu, 2010) dan karbohidrat sebesar 85.26% (Antarlina, 1998). Kandungan tersebut memungkinkan bahan tersebut dapat menjadi bahan pengganti dalam pembuatan biskuit. Kelebihan tepung ubi jalar menurut Sukerti dkk. (2013) antara lain lebih aplikatif untuk pengembangan produk pangan dan nilai gizi, lebih tahan disimpan serta meningkatkan mutu produk.

  1. Bahan baku mudah didapat.
  2. Masa penyimpanan bikabi cukup lama
  3. Menjadi satu-satunya produk biskuit dengan bahan lokal.
  4. Pangsa pasar luas karena belum ada produk sejenis yang beredar dipasaran.

Nama : Uswatun Hasanah
Alamat : Dusun Wanarata Rt 02 Rw 10, Desa Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara.
No. Telepon : 0882007239308