[16.16, 24/5/2024] +62 838-3904-6421: Menurut data BPS Kota Tegal tahun 2021, masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah pantai utara Jawa Tengah mencapai
angka 71.346 jiwa merupakan angkatan kerja yang bekerja di luar ruangan. Dan letak geografis Kota dan Kabupaten Tegal
terletak di pesisir pantai utara Pulau Jawa yang memiliki kelembapan dan suhu udara yang lebih panas. Akibatnya angkatan
kerja yang bekerja di luar ruangan lebih banyak terpapar sinar matahari yang tidak baik bagi kesehatan kulit. Hal ini yang
mendasari pembuatan produk perawatan kulit alami berbasis bahan herbal yaitu rumput laut (seaweed) Glacilaria (Statistik
2021).
Rumput laut (seaweed) merupakan salah satu dari komoditas potensial yang ada di kota tegal, hal ini didukung dengan
kenampakan alam di Kota Tegal yaitu berupa pesisir dan dataran rendah. Namun potensi tersebut belum dimanfaatkan secara
maksimal. Sedangkan para petani rumput laut dapat menghasilkan 6 sampai 7 ton dalam sekali panen. Para petani hanya
memanennya yang kemudian dikirim ke daerah lain tanpa ada pengolahan lebih lanjut. Padahal jika diproduksi menjadiproduk yang lebih ekonomis dapat menghasilkan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan memproduksi rumput laut
secara metahannya saja. Rumput laut Gracilaria sp. memiliki kandungan kaya akan gizi yang tinggi antara lain guka, protein,
sedikit lemak dan abu, sisanya senyawa garam dan kalori. Kandungan protein di dalam rumput laut diketahui lebih tinggi
dibandingkan dengan tanaman dan sayuran yang berada di daratan.
Rumput laut glacilaria sp. memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi yaitu 41,68%, protein 6,59%, lemak 0,68%, air
9,73%, abu 32,76% dan serat 8,92% serta memiliki kandungan kalsium yang tinggi (Nurhajar 2021). Jenis karatenoid yang
sangat dominan di rumput laut adalah: β-karoten, α-karoten, zeaxanthin dan luthein, yang memiliki peranan penting bagi
kesehatan manusia. β-karoten merupakan provitamin yang dapat diubah menjadi vitamin A oleh tubuh serta α-karoten yang
dapat berperan sebagai provitamin A yang dapat mencegah radikal bebas paa tubuh khususnya kulit (Kondoronik et al.2016).
Latar belakang penggunaan limbah ampas teh sebagai bahan dasar dalam pembuatan gel sunscreen di Kota Tegal didasarkan
pada potensi manfaat yang terkandung dalam ampas teh (Smith et al., 2020). Kota Tegal, dengan tradisi minum teh yang
cukup signifikan, memberikan peluang untuk memanfaatkan limbah ampas teh sebagai sumber bahan yang berkelanjutan
(Jones & Brown, 2019). Ampas teh mengandung antioksidan, terutama tanin, yang dikenal dapat memberikan perlindungan
terhadp kerusakan kulit akibat paparan sinar UV (Chen et al.,2018). Keberadaan ampas teh yang mudah didapatkan di kota ini
juga menjadi faktor penting dalam pertimbangan penggunaan bahan baku lokal yang terjangkau (Kota Tegal Statistical
Off ice,2021). Namun, sementara potensi inidapat memberikan nilai tambah pada produk perawatan kulit lokal, perlu
diperhatikan bahwa formulasi gel sunscreen melibatkan aspek-aspek teknis dan regulasi keamanan ysng memerlukan uji
coba dan persetujuan (Food and Drug Administration, 2022). Pendidikan masyarakat mengenai manfaat limbah ampas teh
dalam produk yang dihasilkan (Wong & Lee, 2019). Selain itu, kolaborasi dengan produsen teh lokal dapat nejadi strategi yang
efektif untuk memastikan pasokan limbah ampas teh yang berkelanjutan (Tegal Tea Producers Association,2021).
Oleh karena itu, solusi yang kami tawarkan untuk masalah angkatan kerja ini yaitu dengan memanfaatkan potensi tersebut
dengan membuat produk kosmetika dengan bahan dasar rumput laut untuk digunakan sebagai tabir surya atau sunblock.
Mengingat daerah pesisir Kota Tegal yang terbilang panas sangat memerlukan adanya tabir surya ini. Yang mana produk ini
tidak hanya untuk memaksimalkan pemanfaatan rumput laut, namun juga untuk meningkatkan nilai ekonomis rumput laut
yang akan dijadikan tabir surya sebagai bahan alami penangkal sinar ultraviolet.
[16.17, 24/5/2024] +62 838-3904-6421: a. Meningkatkan nilai ekonomis dari Rumput Laut Gracilaria
b. Membuat Tabir Surya dari Rumput Laut Gracilaria sebagai salah satu pemanfaata rumput laut lokal
c. Sebagai salah satu cara pemanfaatan dari limbah rumah tangga dan menjadikannya menjadi bioaktive yang kaya manfaat
d. Memasarkan Tabir Surya dari Rumput Laut Gracilaria agar lebih dikenal masyarakat luas
e. Meningkatkan penjualan Tabir Surya dari Rumput Laut Gracilaria yang belum banyak diketahui oleh masyarakat luas

Di kota Tegal, lahir sebuah inovasi krim tabir surya yang unik, memanfaatkan beberapa sumber daya alam yang berpotensial
di kota Tegal namun yang pemanfaatannya masih sangat minim, yaitu rumput laut Glacilaria sp., kencur dan ampas teh. Krim
tabir surya ini tidak hanya memberikan perlindungan optimal dari sinar matahari, tetapi juga menyokong keberlanjutan
lingkungan dan memanfaatkan limbah rumah tangga dengan mengintegrasikan ampas teh.
Rumput laut Glacilaria sp. menjadi bahan utama yang memberikan kelembapan intensif, perlindungan anti-aging, dan nutrisi
esensial untuk kulit. Sementara itu, ampas teh memberikan nilai tambah pada produk dan menjadikan nilai guna dari bahan
limbah rumah tangga yang sebelumnya terabaikan. Karena manfaatnya juga sangatbaik bagi kesehatan kulit
Keunggulan produk ini tidak hanya terletak pada formulanya yang unik, tetapi juga pada komitmennya terhadap
keberlanjutan dan pemberdayaan masyarakat lokal. Dengan harga yang terjangkau, krim tabir surya ini tidak hanya menjadi
teman setia untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari, tetapi juga kontributor positif untuk lingkungan dan ekonomi
lokal. Sebuah langkah maju menuju kecantikan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.