Sampah  akan  terus  diproduksi  dan  tidak  akan  pernah  berhenti  selama  manusia  tetap  ada.  Dapat  dibayangkan  bahwa  jumlah  sampah  yang  dihasilkan  oleh  penghuni  bumi  ini  akan  semakin  meningkat. Sampah sendiri merupakan salah satu bentuk konsekuensi dari adanya aktivitas manusia dan  volumenya  berbanding  lurus  dengan  jumlah  penduduk.  Apabila  tidak  ditangani  secara  efektif  dan  efisien,  eksistensi  sampah  di  alam  tentu  akan  berbalik  menghancurkan  kehidupan  sekitarnya.  Alam  memang  memiliki  andil  besar  dalam  pengolahan  sampah  secara  otomatis,  terutama  pada  sampah  organik.  Namun,  kerja  keras  alam  dalam  mengurai  sampah  secara  natural  sangat  tidak  berimbang  dibanding  berjuta  ton  volume  sampah  yang  diproduksi  setiap  harinya,  potensi  sampah  kota di beberapa kota di Indonesia ditampilkan pada Tabel 1 (Tim Penulis PS, 2008).

Sumber sampah terbanyak adalah yang berasal dari pemukiman, komposisinya berupa 75% terdiri dari   sampah   organik   dan   sisanya   adalah   sampah   anorganik.   Sampah   organik   telah   banyak  dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kompos, briket serta biogas, tetapi sampah anorganik masih sangat  minim  pengelolaannya.  Sampah  anorganik  sangat  sulit  didegradasi  bahkan  tidak  dapat  didegradasi sama sekali oleh alam, oleh karena itu diperlukan suatu lahan penumpukan yang sangat luas  untuk  mengimbangi  produksi  sampah  jenis  ini.  Sampah  anorganik  yang  paling  banyak  dijumpai  di  masyarakat  adalah  sampah  plastik.  Pada  tahun  2008  produksi  sampah  plastik  untuk  kemasan  mencapai  925.000  ton  dan  sekitar  80%nya  berpotensi  menjadi  sampah  yang  berbahaya  bagi lingkungan (Kompas, 2009).

Di era teknologi ini, semakin banyak produk-produk yang dibuat instan dengan menggunakan mesin. Dengan kemudahan menggunakan mesin, semakin jarang kerajinan yang menggunakan tangan . Pada kali ini, kami melakukan pembuatan kerajinan dari limbah plastik. Limbah plastik telah menjadi salah satu masalah lingkungan yang paling mendesak di seluruh dunia. Plastik adalah material yang tahan lama, tetapi pada saat yang sama, limbah plastik yang tidak terkelola dengan baik menjadi ancaman serius terhadap ekosistem dan kesehatan manusia. Di banyak negara, termasuk Indonesia, masalah ini semakin berkembang seiring dengan pertumbuhan populasi dan konsumsi plastik yang meningkat.

Selain itu, keberadaan sampah plastik di lingkungan juga menciptakan peluang ekonomi yang tidak termanfaatkan. Oleh karena itu, melalui proposal ini, kami ingin mengatasi masalah ini dengan pendekatan yang berkelanjutan dan kreatif, yaitu mengubah limbah plastik menjadi produk kerajinan tangan yang bernilai tinggi. Usaha kerajinan dari limbah plastik ini bukan hanya akan membantu mengurangi masalah limbah plastik, tetapi juga akan menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat, meningkatkan kesadaran akan masalah lingkungan, dan memberikan inspirasi bagi individu dan bisnis lainnya untuk mengadopsi prinsip keberlanjutan dalam kegiatan sehari-hari.

Dengan latar belakang ini, usaha kerajinan limbah plastik kami bertujuan untuk menciptakan solusi berkelanjutan yang tidak hanya mengatasi masalah lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat sosial dan ekonomi yang positif bagi masyarakat.

Keunggulan  plastik  pembungkus popok bayi  ini  membuatnya  fleksibel  untuk  dikreasikan.  Secara  sederhana  bisa  dikatakan  bahwa  lembaran  plastik  dapat  diposisikan  seperti  pengganti  kain  untuk  kerajinan.  Lembaran  plastik  dapat  diolah  dengan  cara  yang  tidak  jauh  berbeda  dengan  kain.  KIta  dapat   menjahitnya,   memotong   dan   menyambungnya   kembali,   melipat,   menjepitnya   dengan   aksesoris dari metal, dan megkombinasikannya dengan material lain. Dengan  lembaran-lembaran  plastik  yang  dapat  menggantikan  kain  atau  lembaran plastik jadi. Kalau lembaran kain batik dapat dimanfaatkan menjadi tas laptop, lembaran plastik  pun  bisa.  Anggaplah  bahwa  lembaran  plastik  sama  sekali  seperti  kain  tebal,  hanya  sedikit  kaku dan berisik. Dengan kreativitas yang tinggi segala kemungkinan yang muncul dan kaitkan dengan keunikan yang ditimbulkan jika plastik kemasan beraneka warna menjadi bahan bakunya.  Harga penjualan masing sangat terjangkau, mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah. Tas  tangan,  dompet  dan  kantung  produksi  Aguna  dibuat  dari  pembungkus  popok bayi. Sampah pembungkus popok bayi yang digunakan diperoleh dari bapak ibu guru dan teman- teman di sekolah yang mempunya anak kecil yang masih menggunakan popok sekali pakai.