DAKLAT

                                                                                                                        ABSTRAK

     Penelitian ini membahas tentang pemanfaatan daun katuk dan cokelat sebagai bahan produk makanan yang bernama daklat dilatarbelakangi oleh inovasi penggunaan daun katuk dan cokelat yang masih terbatas di kalangan masyarakat, maka penulis ingin mengembangkan inovasi tersebut untuk menanambah ketertarikan masyarakat terhadap daun katuk dan cokelat serta semakin berkembangnya produk berbahan dasar daun katuk dan cokelat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan bahan dasar daun katuk dan cokelat sebagai solusi mengatasi keterlambatan pertumbuhan bayi atau yang disebut stunting. Untuk pengembangan selanjutnya, hasil penelitian yang telah memformulasikan daun katuk dan cokelat sebagai produk makanan ini dapat diterima oleh semua lapisan masyarakat dan dapat meningkatkan kehidupan dari segi ekonomi.                                                              Kata Kunci: Cokelat, Daun Katuk, Daklat

 

                                                                                                                     ABSTRACT

     This research discusses the use of katuk leaves and chocolate as ingredients for a food product called daklat based on innovations in the use of katuk leaves and chocolate which are still limited among the public, so the author wants to develop this innovation to increase public interest in katuk leaves and chocolate and further develop the product. made from katuk leaves and chocolate. This research aims to determine the use of katuk leaves and chocolate as a solution to overcome delays in baby growth or what is called stunting. For further development, the results of research that has formulated katuk leaves and chocolate as food products can be accepted by all levels.                                                                Key Word: Chocolate, Katuk leaves, Daklat

A. Latar Belakang Masalah

     Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan utama dan pertama terbaik bagi seorang bayi yang baru dilahirkan. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada bayi sebaiknya diberikan mulai usia 0 sampai dengan 6 bulan secara rutin. Hal ini dikarenakan bayi sama sekali belum boleh menerima makanan selain Air Susu Ibu (ASI). Sesudah Bayi berumur lebih dari 6 bulan baru boleh diberi asupan makanan sesuai dengan usianya, bahkan Air Susu Ibu ((ASI) ini pun tetap diberikan sampai bayi berumur kurang lebih 2 tahun.

     Namun pada kenyataannya masih banyak ibu yang kurang maksimal memberikan ASI pada bayinya. Hal ini dikarenakan beberapa faktor, satu di antaranya adalah kurangnya produksi ASI pada sang ibu. Apabila produksi Air Susu Ibu ASI kurang maka pemberian ASI pada bayi juga akan mengalami suatu hambatan yaitu mengalami kekurangan asupan ASI pada bayi tersebut. Hal ini akan menimbulkan dampak bagi ibu yang menyusui dan bayi itu sendiri. Dampak yang ditimbulkan bagi ibu menyusui yaitu terjadinya bendungan payudara, mastitis, dan abses, sedangkan dampak bagi bayi yaitu nutrisi bayi kurang terpenuhi, pertumbuhan terhambat, rentan terhadap infeksi dan diare, rawan alergi dan kurang daya tahan serta berpengaruh terhadap kecerdasan otak si bayi dan ada dampak yang lebih berat lagi yaitu bayi mengalami keterlambatan pertumbuhan atau yamg disebut dengan stunting. Seperti yang diungkapkan oleh seorang pakar yang menyatakan bahwa manfaat pemberian ASI bagi bayi itu sendiri yaitu sebagai nutrisi, meningkatkan kecerdasan, dan meningkatkan jalinan kasih sayang ( Roseli, 2003 )

     Berdasarkan kenyataan di atas, maka munculah permasalahan sebagai berikut. Bagaimanakah cara meningkatkan produksi ASI bagi ibu hamil atau menyusui ? Bagaimana cara mengatasi stunting pada bayi? Di sini penulis akan mendeskripsikan cara untuk mengatasi dua permasalahan tersebut dengan produk yang telah penulis temukan.

     Penulis telah menemukan solusi dari permasalahan tersebut. Adapun solusi dari permasalahan tersebut yaitu munculnya produk daklat (kombinasi daun katuk dan coklat) yang telah penulis ciptakan. Mengapa penulis mengambil daun katuk dan cokelat sebagai alternative makanan yang wajib dikonsumsi oleh ibu yang hamil atau menyusui ?

     Penulis akan mendeskripsikan manfaat mengonsumsi daun katuk dan cokelat.

1. Cokelat

     Cokelat adalah sebutan untuk hasil olahan makanan atau minuman dari biji kakao. Biji buah kakao mengandung cukup tinggi senyawa aktif sebagai antioksidan, diantaranya adalah katekin 33 – 42%, leukosianidin 23 – 25%, dan antosianin 5%. Biji kakao atau cokelat ini memiliki banyak manfaat.

Manfaat cokelat bagi ibu hamil dan janin,

a. Menurunkan risiko preeklamsia

Preeklamsia adalah suatu resiko berbahaya tinggi yang dapat membahayakan keadaan ibu hamil. Untuk mengurangi resiko itu ibu hamil harus rutin mengonsumsi cokelat 1 – 3 takaran saji per minggu selama trisemester pertama.

b. Mencegah hipertensi

Selain mencegah preeklamsia, mengonsumsi cokelat selama hamil dapat mencegah hipertensi.

c. Mencegah kontraksi dini dan membantu pembentukan hemoglobin. Cokelat merupakan sumber magnesium dan zat besi yang dibutuhkan oleh ibu hamil untuk mencegah terjadinya kontradiksi dini. d. Mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin Dengan mengonsumsi 30 gram cokelat selama kehamilan dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin, serta menjaga kesehatan plasenta atau ari-ari. e. Memperbaiki Mood Selama kehamilan biasanya ibu hamil akan mengalami perubahan suasana hati (mood swing). Kondisi ini disebabkan oleh perubahan hormone selama hamil. Mengonsumsi cokelat dipercaya dapat membuat mood ibu hamil menjadi lebih baik

Keunggulan dan Perbedaan dibanding temuan sejenis

     Produk-produk yang selalu mengalami inovasi tentu saja akan mempunyai keunggulan tersendiri. Hal ini juga terjadi pada produk yang penulis ciptakan yaitu Daklat (Inovasi cokelat dan daun katuk). Adapun keunggulan terdapat pada produk lebih berkualitas, efisien, dan hemat. Hal ini sangat membantu dan meringankan bagi ibu yang sedang hamil maupun menyusui dan dapat mencegah terjadinya stunting yang ratingnya sangat tinggi di Indonesia pada umumnya di Kabupaten Karanganyar pada khususnya. Apabila dibandingkan dengan produk sejenis yang sudah ada  jelas jauh berbeda dari segi kualitas, efisien, dan hemat.

Nama : Sayekti Handayani, S.Pd., M.Pd.
Alamat : Jl. Blora, Kel. Karangpandan, Kec. Karangpandan, Kab. Karanganyar,
No. Telepon : 082333833796