Inovasi TRISAKTI Media Pembelajaran Digital Berbasis Scratch

Pendidikan karakter pada anak usia dini merupakan hal yang vital dalam dunia
pendidikan. Dalam masa usia dini menjadi awal bagi manusia untuk belajar
sekaligus memiliki masa keemasan dalam berfikir. Seiring dengan era
globalisasi, gaya hidup dan perilaku manusia mulai tercandu kepada budaya
kebaratan. Hal tersebut melatarbelakangi minimnya akhlak pada anak usia dini.
Trisakti hadir dengan menyuguhkan pembelajaran 3 kalimat ajaib dengan
nuansa digital, interactive, dan mudah dipahami. Karya yang kami tawarkan
dapat menjadi media belajar alternatif belajar pendidikan karakter yang
menjanjikan. Dengan biaya yang terjangkau dan prospek yang menjanjikan,
Trisakti mampu memberikan media nuansa baru dalam mengajarkan budi
pekerti, karater, serta pemahaman motorik anak. Karena, pada masa anak usia
dini merupakan masa bermain sekaligus belajar, sehingga membutuhkan media
yang menarik dan mudah dipahami supaya materi belajar dapat dipahami secara
maskimal.

Keywords: Trisakti, Media Pembelajaran, Budi Pekerti.

Saat ini kita telah memasuki era revolusi 4.0, yang ditandai oleh meningkatnya keterhubungan, interaksi, dan perkembangan teknologi kecerdasan buatan, serta era digitalisasi. Berbagai sektor kehidupan mulai dari pendidikan hingga ekonomi mau tak mau harus menyesuaikan dengan datangnya era revolusi ini, karena jika tidak, maka sektor tersebut akan perlahan-lahan tergerus dengan perkembangan zaman.  

Pada zaman digitalisasi, arus barat masuk dengan bebas dan merubah gaya kehidupan, utamanya berkaitan dengan akhlak dan budi pekerti anak bangsa. Kini, budaya yang serba instan dapat dengan mudah diperkenalkan pada anak-anak. Anak-anak dapat dengan mudah mengakses informasi melalui kemudahan akses internet. Namun, hal ini dapat menimbulkan dampak negatif pada perilaku anak-anak yang meniru hal-hal yang tidak diinginkan (Febrianto & Shalikhah, 2021). Apabila hal tersebut dibiarkan terus menerus akan membuat budaya yang menjunjung tinggi budi pekerti perlahan menghilang. Salah satu upaya perbaikan pendidikan akhlak yakni dengan mengajarkan adab serta akhlak sejak usia dini.   

Anak usia dini merupakan individu yang mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam menyerap informasi dibandingkan usia setelahnya. Pada masa ini merupakan awal pembentukan karakter anak, karena pada masa ini, anak mulai belajar mengenal lingkunganya dengan hidup berinteraksi dengan individu lain sebagai bagian dari kelompoknya. Dengan demikian, pembentukan karakter anak dirasa perlu dilakukan sejak dini, supaya perkembangan anak khususnya dalam bidang sosial dapat berkembang secara optimal. 

Pendidikan adalah dasar dasar bagi anak untuk membentuk karakter positif dalam menemukan jati dirinya. Dalam membentuk karakter yang berkualitas diperlukan upaya penanaman moralitas dalam diri anak di kehidupan sehari-hari seperti kata “terima kasih” saat orang lain melakukan suatu kebaikan kepada kita, “maaf” jika melakukan suatu kesalahan, dan “tolong” jika membutuhkan bantuan orang lain. Namun, di era globalisasi ini  implementasi kata terima kasih, maaf, dan tolong pada anak usia dini merosot dengan signifikan disebabkan berkembangnya budaya individualis menjadikan suatu permasalahan yang perlu diperhatikan. 

Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menciptakan suatu game digital berbasis scratch, yang di dalamnya terdapat suatu petualangan yang berisi permasalahan atau disebut juga suatu rintangan yang harus dilalui dan diselesaikan oleh seorang petualang. Petualang yang akan memainkan game digital ini yakni anak-anak usia dini. Dalam petualangan ini terdapat beberapa tahap yaitu, pada tahap yang pertama rintangan berada di hutan, kemudian di perumahan dan berakhir di pinggir sungai. Masing-masing rintangan tersebut berisi sebuah konflik yang berbentuk sebuah animasi untuk mengajarkan anak usia dini tentang tata cara meminta maaf, meminta tolong, serta berterima kasih. Setelah semua rintangan tersebut selesai, maka seorang petualang akan mengakhiri permainan dengan mendapatkan sebuah penghargaan sebagai bentuk apresiasi. Dengan dibuatnya game digital berbasis scratch ini supaya memberikan edukasi serta pembelajaran kepada anak usia dini untuk senantiasa menerapkan perilaku meminta maaf, meminta tolong dan berterima kasih dimanapun mereka berada.  

“Trisakti” adalah suatu game berbasis scratch yang diprogram pada software scratch. Game ini memuat fitur berupa pengenalan dan penerapan terhadap kata terimakasih, maaf, dan tolong. Didalamnya juga terdapat challenge untuk menguji kemampuan pemahaman anak setelah menerima materi, serta memperkuat ingatan anak terhadap materi yang telah diberikan sebelumnya. 

Dari review media pembelajaran pada kanal youtube Dwi Annggraini 02
dengan link https://youtu.be/YNRzEJC2xWU dan Aplikasi Meneladani Akhlak
Nabi dan menemukan beberapa keunggulan dari penemuan sebelumnya
meliputi:

1. Mudah diakses
Karya yang kami buat merupakan karya berbasis scratch yang dapat diakses dengan internet apabila menggunakan website dan tanpa internet apabila menggunakan software.
2. Dapat diakses gratis kepada khalayak umum pada versi trial
Pada karya yang kami gunakan, terdapat level tertentu yang dapat diakses gratis, yakni pada level 1, 2, dan 3. Sedangkan pada level 4, 5, 6 menuju completed terkunci dan dapat dibuka dengan Trisakti Pro dengan ketentuan
biaya.
3. Antar muka (interface) yang sangat sederhana dan mudah digunakan untuk anak-anak
Pada penerapan Trisakti berbasis scratch cenderung lebih mudah dipahami
anak-anak usia dini dibanding dengan bahasa pemrograman lain seperti
javascript, C++, dan PHP.
4. Scratch dapat diakses berbagai sistem seperti windows, linux, dan Macintosh
Berbeda dengan aplikasi lain, scratch sendiri memiliki keunggulan yang
dapat dijalankan dalam berbagai sistem dan dapat diakses dengan bebas serta
gratis (Toheri, 2013).

Nama : Ia Kirana Insani
Alamat : MAN 1 Kota Semarang, Jl. Brigjen Sudiarto, Pedurungan Kidul, Kec. Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah 50192
No. Telepon : 081229553972