Keong mas adalah hama yang merusak tanaman padi biasanya hidup di daerah rawa-rawa dan persawahan memiliki tingkat adaptasi yang sangat tinggi ( mudah melakukan hibernasi ketika musim kemarau ) dan juga karena perkembangannya yang sangat signifikan disebabkan oleh tidak adanya pemberantasan hama keong. Masyarakat kebanyakan tidak memanfaatkan limbah keong mas dan hanya membiarkannya terbuang sebagai limbah. Keong mas memiliki potensi pemanfaatan yang bisa dibilang sangat tinggi jika bisa diolah menjadi barang yang sangat bernilai guna dan berdaya tinggi dalam memberikan manfaat bagi sekitar, masyarakat dan lingkungan.
Pada penelitian ini keong mas yang memiliki potensi yang rendah bisa menjadi bernilai dengan membuat inovasi nanokalsium dari cangkang keong mas menggunakan teknologi modern yaitu teknologi nano. Sedangkan, disisi lain konsumsi telur oleh masyarakat sangat tinggi. Maka, dibutuhkan inovasi yang dapat meningkatkan produktivitas telur ayam yang berkualitas bagus serta inovasi ini juga diharapkan akan memberikan dampak positif bagi sekitar dan juga dapat meningkatkan pendapatan lingkungan sekitar.
Inovasi kami merupakan pembuatan food suplement yang berbentuk sebuk dan mempunyai ukuran nanopartikel yaitu 28,21-105,7 nm dan dibuat menggunakan serangkaian metode yang dinamakan metode Top Down yang mempunyai metode utama yaitu ekstraksi dan persipitasi yang menggunakan HCL dan NaOH. Food supement dari cangkang keong emas yang dijadikan nano partikel mampu meningkatkan produktifitas dan kualitas dari telur yang dihasilkan oleh ayam petelur.
Pada pengujian suplemen nanokalsium dilakukan 3 variasi sampel dengan perbadingan konsentrasi Asam Klorida (HCl), yaitu 1N, 1,5N, dan 2N. Didapatkan sampel terbaik pada variasi HCL 1,5N karena mengandung mineral paling sedikit dan mudah diolah dalam bentuk nanopartikel.
Keong Emas atau disebut juga sebagai Keong Murbei (Pomacea canaliculata) merupakan Keong air tawar dari filum mollusca Famili Ampullariidae. Dalam yang menjadi salah satu hama serius yang mengganggu tanaman Padi. Hal ini dikarenakan Keong Emas merupakan omnivora yang memiliki tingkat adaptasi dan kemampuan bertahan hidup (estivasi) yang tinggi sehingga sangat sulit diberantas. Hal ini juga mengakibatkan kerugian bagi petani akibat serangan hama Keong Emas ini adalah sebesar 4.000.000 – 5.000.000 rupiah dalam setiap 50 m2 sawah atau dapat merugikan petani sekitar 10-40% dari pendapatan total satu kali panen.
Dari data pengamatan yang dilakukan di area sawah Desa Kayen Kab. Pati Jawa Tengah menunjukkan bahwa dalam satu kali musim tanam, petani biasanya memperoleh Keong Emas (Pomacea canaliculata) sebanyak 1-2 Kg per m2 petak sawah. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa jumlah Keong Emas sangat melimpah namun tidak dimanfaatkan secara maksimal. Keong Emas juga tidak dikonsumsi masyarakat karena dagingnya diketahui mengandung logam berat sedangkan cangkangnya mengandung calcium carbonat (CaCO3).
Dari Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa cangkang Keong Emas diketahui memiliki komposisi mineral tertinggi berupa kalsium dengan kadar kurang lebih 92% sedangkan pada dagingnya kurang lebihnya sebesar 55%. Secara tradisional, peternak biasanya mengolah daging keong emas sebagai pakan pada ayam petelur atau bebek. Ayam ras petelur (Laying Hens). (Gallus domesticus) merupakan ayam yang dipelihara khusus untuk diambil telurnya. Hal ini karena terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas telur pada ayam diantaranya gen, usia, nutrisi dan kondisi lingkungan. Nutrisi yang diberikan pada ayam petelur berupa pakan harus adequat dan mengandung berbagai mineral (salah satunya kalsium) dalam jumlah yang cukup guna mendukung produksi telur. Namun, pakan yang mengandung kalsium dan mineral yang cukup biasanya memiliki harga yang mahal sehingga berpengaruh terhadap harga jual telur yang mahal sehingga tidak terjangkau oleh masyarakat dengan ekonomi rendah. Oleh karenanya, pemenuhan kalsium sebagai food suplement untuk ayam petelur dari bahan-bahan organik yang murah dan mudah ditemui di alam menjadi penting untuk mengatasi masalah tersebut.
Food suplement merupakan produk yang mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin/mineral dll yang berfungsi untuk melengkapi kebutuhan zat gizi suatu organisme. Di Indonesia, sumber kalsium organik sebagai food suplement yang murah dapat diperoleh dari cangkang Keong Emas. Namun pemanfaatan cangkang Keong Emas sebagai sumber kalsium pada ayam petelur belum banyak diteliti. Ayam petelur fase dara (layer grower) setidaknya membutuhkan kalsium sebesar 2,3-3,5% dalam sekali makan.
VISI : Menjadi produk inovasi nanokalsium cangkang keong mas yang bisa bermanfaat secara global dan bisa diterapkan dimana saja
MISI :
Pakan ayam komersial diketahui memiliki kandungan dan daya serap Ca yang bervariasi sehingga mungkin tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi ayam. Kelarutan calcium pada tubuh ayam diketahui dapat dilakukan melalui pembuatan nano material hal ini menjelaskan bahwa kadar zat kimia dan lama ekstraksi berpengaruh terhadap kualitas nanokalsium dari kerang tiram. Penelitian pembuatan nanokalsium dari berbagai sumber telah dilakukan sebelumnya oleh namun penelitian tersebut membutuhkan teknologi yang rumit dan modern yang bertujuan untuk membuat nanokalsium dari cangkang Keong Emas dengan metode yang lebih sederhana. Nanokalsium yang dihasilkan diharapkan dapat dapat digunakan secara optimal sebagai food suplement Ayam Petelur. Melalui penelitian ini diharapkan para peternak tradisional dapat memperoleh sumber tambahan kalsium yang lebih murah namun adequat guna meningkatkan kualitas telur.
Keunggulan produk inovasi kami adalah mudah diserapnya nanokalsium cangkang keong mas dengan ukuran nanopartikel sekitar 10-100 nn dan juga dengan sifat kalsiumnya yang mempunyai banyak manfaat seperti menguatkan tulang ayam serta meningkatkan produksi telur dan menguatkan cangkang telur yang jika semakin tua ayan maka kualitas cangkang telurnya akan menurun
Nama | : | Adam Nugroho Harimurti |
Alamat | : | Jl. Kayen-Slungkep, Ds.Slungkep, Kec.Kayen, Kab.Pati |
No. Telepon | : | 081238617872 |