Kluwek atau dikenal juga dengan nama kepayang atau pucung merupakan tanaman dengan kandungan antioksidan dan anti inflamasi yang tinggi. Biji hitamnya biasa digunakan untuk meningkatkan rasa dan warna pada masakan (masakan Indonesia). Hal ini menjadikan kluwek sebagai komoditas yang berharga bagi masyarakat Kudus, khususnya di pegunungan Muria. Namun pemanfaatan biji kluwek saat ini masih terbatas pada bidang kuliner saja, padahal ada potensi untuk pemanfaatan lain. Kluwek mengandung berbagai zat bermanfaat antara lain antioksidan, anti inflamasi, karbohidrat, protein, lemak, vitamin A, C, dan B kompleks, kalsium, fosfor, dan zat besi. Selain itu, kluwek juga mengandung tanin, flavonoid, alkaloid, saponin, dan steroid.
Penelitian ini bertujuan untuk menggali potensi kluwek untuk produksi tinta. Proses pembuatan tinta “Tintaku” sederhana saja: biji kluwek dikumpulkan, dagingnya diambil, dan pewarnanya diambil. Pewarna tersebut kemudian dicampur dengan gliserol . Campuran diaduk kembali dan didiamkan selama kurang lebih 1 jam. Setelah itu, tinta “Tintaku” siap digunakan.
Penelitian ini mengkaji potensi bio-ink berbahan dasar kluwek sebagai pengganti tinta sintetis. Metode penelitian yang digunakan adalah tinjauan literatur dan eksperimen. Hasil analisis menunjukkan bahwa bio-ink kluwek dapat digunakan sebagai pengganti tinta sintetis.
Kata kunci: kluwek, bio-tinta, pewarna alami, berkelanjutan, ramah lingkungan, tinta
Tinta spidol telah menjadi alat tulis yang populer di Indonesia, digunakan oleh berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga profesional. Diperkirakan bahwa lebih dari 50% penduduk Indonesia menggunakan spidol secara regular. Spidol sendiri ada berbagai jenis spidol yang tersedia di Indonesia, termasuk spidol permanen, spidol non-permanen, spidol whiteboard, spidol kaca, dan spidol tekstil. Penggunaanya yang paling sering digunakan ialah spidol permanen dan spidol non-permanen. Sedangkan kandungan dalam tinta spidol terdapat zat berbahaya seperti xylene, toluena, butanol, etanol dan formaldehida (Dr. Yusra Firdaus; 2020; HelloSehat).
Kluwek, atau yang dikenal juga dengan kepayang atau pucung, mengandung zat antioksidan yang tinggi serta memiliki efek antiinflamasi. Bijinya yang berwarna hitam ini sering digunakan untuk menambah cita rasa dan warna masakan. Biji kluwek, yang dikenal dengan keunikan warnanya, dan potensi besar untuk dimanfaatkan dalam berbagai bidang, namun masih banyak yang belum tergali optimal. Pemanfaatan biji kluwek umumnya digunakan sebagai bumbu dapur untuk masakan tradisional Indonesia seperti rawon, semur, dan rendang. Kurangnya pemanfaatan disebabkan oleh masyarakat Indonesia yang kurang pengetahuan tentang kluwek. Padahal kandungan yang terkandung dalam biji kluwek ialah Karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, dan senyawa bioaktif seperti flavonoid, alkaloid, tanin, steroid dan saponin (Dr. Yusra Firdaus; 2023; HelloSehat). Tanaman kluwek banyak tumbuh di Indonesia, Pohon kluwek dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 40 meter dengan diameter batang mencapai 1 meter. Daunnya berwarna hijau tua, berbentuk bulat telur, dan memiliki tekstur kasar. Bunganya berwarna putih kekuningan dan tersusun dalam malai. Buahnya berbentuk bulat dengan diameter sekitar 10 cm dan berwarna hijau kekuningan saat muda dan berubah menjadi coklat tua saat matang.
Bio tinta adalah tinta yang terbuat dari bahan-bahan alami, seperti ekstrak tumbuhan, mikroorganisme, dan produk bioteknologi lainnya. Bio tinta memiliki banyak keunggulan seperti ramah lingkungan dan bahannya yang mudah di dapatkan. Pemanfaatan kluwek menjadi bio tinta dinilai tepat karena kluwek kurang maksimal dalam pemanfaatan. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti membuat judul Tinta-Ku : Bio-Tinta berbahan Kluwak
Keunggulan produk TINTAKU:
Nama | : | Fiki Rosyada |
Alamat | : | Kudus Jl. PR. Sukun, Gondosari Gebog – Kudus 59354 |
No. Telepon | : | 085865565896 |