KAKATEKA (Aplikasi Kamus Kata Teknik Kejuruan)

Penggunaan kata teknis dalam pembelajaran di SMK memiliki intensitas yang tinggi. Penguasaan kata teknis sangat diperlukan, baik guru maupun siswa agar tujuan pembelajaran tercapai dengan baik. Terlebih, saat ini SMK semakin dekat dengan industri, kata-kata teknis harus semakin akrab di telinga siswa yang akan dicetak menjadi lulusan yang siap kerja. Penguasaan kata teknis akan mempermudah komunikasi maupun hal teknis lainnya dalam dunia industri.

Setelah dilakukan penelitian terhadap siswa SMK Andalusia tentang pemahaan kata teknis, rata-rata pengetahuan siswa SMK Andalusia hanya 33,23%. Dengan presentase jurusan akuntansi sebanyak 34,9% dari 55 siswa, jurusan RPL 29,1% dari 57 siswa, dan jurusan TSM sebanyak 35,6% dari 50 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pemahaman siswa SMK Andalusia terhadap kata teknis masih rendah. Oleh karena itu, perlu adanya media yang efektif agar pengenalan dan pemahaman kata teknis bisa semakin mudah diperoleh siswa maupun guru untuk mengefektifkan pembelajaran.

KAKATEKA merupakan aplikasi kamus berbasis Android yang terdiri atas kumpulan kata teknis kejuruan. Sementara ini, KAKATEKA akan memuat kata teknis dari tiga jurusan yaitu Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL), Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim (PPLG), dan Teknik Sepeda Motor (TSM). Aplikasi ini dapat memudahkan siswa maupun guru dalam mengetahui kata teknis yang digunakan dalam pembelajaran maupun dunia usaha/dunia industri. Diharapkan dengan adanya aplikasi ini, dapat mengatasi permalasahan pembelajaran yang diakibatkan oleh kurang penguasaan kata teknis peserta didik. Dalam pengembangannya, aplikasi ini dapat memuat kata teknis semua jurusan SMK.

 

Kata kunci: kamus, kata teknis, kejuruan, SMK

Pembelajaran di era sekarang yang serba digital sangat membutuhkan inovasi-inovasi baru. Mengingat sekarang Indonesia sudah memasuki abad ke-21. Dunia pendidikan sudah mengalami pergeseran pada semua komponennya. Pergeseran yang terjadi bersifat mendasar pada tataran filsafat, arah, dan tujuannya. Pergeseran kemajuan di dunia pendidikan menjadi salah satu ciri yang paling menonjol . Buruknya kualitas pendidikan Indonesia diperkuat lagi dengan adanya kasus-kasus kenakalan remaja dan turunnya minat belajar. Berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019, Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara, atau merupakan 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah. Salah satu langkah yang dapat diambil dalam mengatasi hal tersebut yaitu, menciptakan suatu suasana pembelajaran yang interaktif serta menarik. Menurut Yuri Rahmanto, M.Kom., Pakar Pengembangan Game Edukasi yang juga Tim Kelompok Keilmuan Game dan Multimedia Universitas Teknokrat Indonesia. Media pembelajaran digital menawarkan banyak manfaat yang dapat membantu siswa untuk belajar lebih efektif dan efisien. Salah satu manfaat utama media pembelajaran digital adalah aksesibilitasnya yang mudah. Dengan teknologi digital, siswa dapat mengakses materi pembelajaran dari mana saja dan kapan saja. Selain itu, siswa juga dapat memilih materi yang ingin mereka pelajari dan belajar sesuai dengan kecepatan mereka sendiri. Untuk menciptakan suasana tersebut perlu didukung oleh media pembelajaran yang digunakan pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran. Kegiatan pembelajaran menjadi dinamis, dengan adanya alat atau media perantara untuk menyampaikan materi pembelajaran.

Selain itu, upaya yang dilakukan pemerintah dalam rangka menyambut demografi dan persaingan antarnegara yang semakin ketat. Maka pendidikan dan pelatihan kejuruan akan semakin diperkuat seiring bergesernya strategi pembangunan infrastruktur ke pembangunan manusia. Upaya yang dimaksud adalah revitalisasi SMK, memasuki tahun ketiga pelaksanaan revitalisasi SMK, beberapa capaian positif mulai terlihat. Dengan meningkatnya angka partisipasi kerja lulusan SMK pada tahun 2018 angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dari lulusan SMK semakin menurun. Jumlah lulusan SMK yang bekerja mengalami tren kenaikan. Pada bulan Februari tahun 2016 tercatat sebanyak 12,37 juta, kemudian meningkat menjadi 13,53 juta pada 2017, dan sebanyak 14,54 juta orang pada tahun 2018. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy menyatakan optimismenya terhadap program Revitalisasi SMK yang secara efektif dimulai pada tahun 2017. Model revitalisasi SMK dilakukan dengan beberapa cara seperti: penyesuaian dan pengembangan kurikulum, kerja sama industri, teaching factory, pemenuhan guru produktif, dan penumbuhan minat kewirausahaan.

  • Penjelasan lengkap terkait:
  • Masalah/kebutuhan di masyarakat yang ingin diselesaikan:

Siswa lebih mudah mengakses informasi mengenai kata teknis dalam satu sumber.

  • Solusi yang ditawarkan dari produk yang diajukan:

Dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, kami memutuskan untuk membuat sebuah inovasi berupa aplikasi yang bernama KAKATEKA. 

KAKATEKA merupakan kamus kata teknis kejuruan yang terdiri dari sekumpulan kata teknis yang ada pada tiga jurusan. Tiga jurusan tersebut meliputi Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL), Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), dan Teknik Sepeda Motor (TSM). Aplikasi ini dapat memudahkan siswa maupun guru dalam mengetahui kata teknis yang sulit dimengerti.

  • Sejarah inovasi dan pengembangan produk.

Memasuki dunia sekolah kejuruan sangat berbeda dengan sekolah sebelumnya, dikarenakan fokus dalam pembelajaran sudah jauh lebih dalam dan detail, Menurut guru-guru produktif di SMK Andalusia, kata teknis sangat penting dalam mencapai tujuan pembelajaran. Apabila para siswa tidak menguasainya, maka pembelajaran tidak akan berjalan dengan lancar. Terbukti dari hasil wawancara dengan beberapa guru produktif pada jurusan TSM, AKL, dan RPL, masih banyak pelajar SMK Andalusia yang asing dengan kata-kata teknis kejuruan mereka. Hal ini juga dibuktikan dari hasil pengisian angket yang berisi 50 kata teknis kejuruan, rata-rata pengetahuan siswa SMK Andalusia hanya 33,23%. Dengan presentase jurusan akuntansi sebanyak 34,9% dari 55 anak, jurusan RPL 29,1% dari 57 anak, dan jurusan TSM sebanyak 35,6% dari 50 anak.

Kami mendiskusikan berbagai hal yang menjadi masalah di bidang pembelajaran, mengapa pemahaman dan hasil nilai kognitif siswa rendah, alasanya karena kurangnya pemahaman dalam sebuah kalimat yang seharusnya dapat menjadi dasar dari pembelajaran yang lebih dalam. Sehingga kami membuat sebuah rencana inovasi berupa kamus khusus yang memuat kata-kata dalam bentuk digital agar lebih mudah dan ramah lingkungan.

Karena sebelumnya belum pernah ada aplikasi kamus kata teknis kejuruan. Keunggulan dari aplikasi ini adalah memberikan informasi meliputi arti, gambar, penjelasan, dan cara penerapannya. Sehingga membuat pembelajaran lebih efektif dan mandiri. Dan juga inovasi ini sangat berpengaruh kepada lingkungan. Inovasi ini mendukung gerakan paperless sehingga dapat mengurangi penggunaan kertas. Hal ini dapat mengurangi eksploitasi bahan kertas dan sampah yang di akibatkan oleh penggunaan kertas.

Nama : Dwi Yuniawan
Alamat : Jalan Raya Kertek Km. 05 Wonosobo, Ngadikusuman, Kertek, Wonosobo
No. Telepon : 082241912324