SUNRITO

Ketersediaan hasil panen beras putih dan tomat yang melimpah Kabupaten Wonosobo sangat potensial untuk dikembangkan menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat sekitar. Namun, ketersediannya belum dimanfaatkan secara optimal. Hal tersebut menyebabkan banyak sekali sisa penjualan tomat maupun beras yang terbuang sia sia. Padahal selain menjadi olahan makanan beras dan tomat dapat dimanfaatkan sebagai produk kosmetik, salah satu produk yang paling potensial adalah tabir surya, dikarenakan Indonesia memiliki indeks sinar UV yang tinggi, beras dan tomat juga memiliki kandungan yang dapat menangkal sinar UV. Selain itu generasi muda juga mengalami permasalahan kulit akibat penggunaan bahan kimia yang terkandung dalam tabir surya yang ada di pasaran.

Penelitian ini dilakukan agar dapat memaksimalkan pemanfaatan buah Tomat Apel dan Beras putih jenis Siherang yang melimpah di Kabupaten Wonosobo menjadi produk tabir surya alami yang dapat melindungi kulit dari sinar UV dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya serta dapat menyelesaikan permasalahan kulit masyarakat Indonesia.

Proses dilakukan dengan cara membuat Tabir Surya alami berbahan dasar pati Beras putih jenis Siherang dengan Co-booster Tomat Apel yang memiliki berbagai manfaat bagi kulit dengan menghindari pemberian bahan kimia berbahaya yang dapat menyebabkan permasalahan pada kulit.

Penelitian telah menghasilkan produk Tabir Surya yang siap untuk diproduksi dalam skala besar, dapat mengoptimalkan pemanfaatan potensi Tomat Apel dan Beras Siherang untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, membantu mengurangi resiko yang disebabkan oleh paparan sinar UV, menghasilkan produk yang terbuat dari bahan alami dan memiliki berbagai manfaat bagi kulit

Efek berbahaya radiasi matahari dominan disebabkan oleh spektrum elektromagnetik daerah ultraviolet (UV), yang dibagi menjadi tiga daerah yaitu UVA 320-400 nm, UVB 290-320 nm dan UVC 200-290 nm. Radiasi UVC disaring oleh atmosfer sebelum mencapai bumi. Radiasi UVB tidak sepenuhnya disaring oleh lapisan ozon yang dapat menyebabkan kulit terbakar matahari (sunburn), sedangkan radiasi UVA mampu mencapai lapisan epidermis dan dermis lebih dalam, serta dapat memprovokasi penuaan dini pada kulit. Efek-efek radiasi UV tersebut menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kanker kulit. Fakta inilah yang menyebabkan perlunya zat tabir surya ditambahkan ke dalam produk kosmetik sehari-hari seperti sediaan lotion (Balakhrisnan & Narayanaswamyi, 2011; Dutra, dkk, 2004). 

Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap digunakan pada bagian luar badan untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi agar tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit (Tranggono dan Latifa, 2007). Salah satu kosmetik yang banyak diminati saat ini adalah tabir Surya atau yang biasa di sebut dengan Sunscreen. Tabir Surya adalah produk yang bertujuan untuk melindungi kulit dari bahaya yang disebabkan paparan sinar matahari dengan formula yang membantu melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB. 

Di era modern ini berbagai produk skincare termasuk Tabir Surya semakin menyebar ke berbagai daerah. Namun, produk produk kecantikan tersebut tidak semuanya berasal dari bahan bahan alami, melainkan sebagian besar berasal bahan bahan kimia yang dapat sangat berbahaya bagi kulit. Healthline menyebutkan bahwa reaksi alergi berupa ruam kulit biasanya disebabkan oleh bahan kimia yang terkandung di dalam sunscreen. Kandungan sunscreen yang berbahaya salah satunya adalah Oxybenzone. Bahan kimia ini, merupakan salah satu kandungan kimia yang perlu diwaspadai berdasarkan US Food and Drugs Administration (FDA) pada situs resminya. Oxybenzone merupakan zat kimia yang dipercaya dapat menyerap sinar UVB ke dalam kulit, serta bahan aktif yang paling sering ditemukan pada chemical sunscreen. Zat ini akan mengalami reaksi kimia ketika kulit terpapar sinar matahari, memberikan efek alergi yang dapat menyebar pada kulit. Healthline menyebutkan bahwa reaksi alergi berupa ruam kulit biasanya disebabkan oleh bahan kimia yang terkandung di dalam sunscreen. Melansir Verywell Health, alergi yang muncul ketika menggunakan sunscreen adalah dalam bentuk dermatitis kontak dan dermatitis kontak fotoalergi Keduanya akan menimbulkan reaksi alergi, seperti gatal-gatal, kemerahan, pecah-pecah, dan ruam pada kulit. Namun, dermatitis kontak fotoalergi akan muncul pada bagian kulit yang terpapar sinar matahari lebih banyak. Verywell Health juga mengemukakan bahwa alergi dan gangguan pada kulit dapat disebabkan oleh zat-zat kimia yang terdapat di dalam Tabir Surya diantaranya, Benzophenone, Cinnamate, Salisilat, Dibenzoylmethane, Octocrylene.

Di sisi lain, ada berbagai bahan-bahan alami yang dapat digunakan sebagai Tabir Surya, seperti lidah buaya, kecombrang, buah sirsak, jeruk nipis, wortel, dan daun teh. Akan tetapi dalam penelitian ini menggunakan beras putih (Oryza sativa L.) Jenis Siherang dan tomat apel (L. Pyriporme). Penggunaan bahan-bahan tersebut dilatarbelakangi ketersediaan hasil panen beras putih dan tomat yang melimpah serta belum termanfaatkan dengan baik di Kabupaten Wonosobo. Berdasarkan sensus pertanian pada tahun 2018, Kecamatan Wadaslintang menduduki peringkat tertinggi produksi beras putih terbesar di Kabupaten Wonosobo yaitu sebesar 19, 633 ton. Alasan penggunaan beras putih jenis Siherang dalam penelitian kali ini adalah harga jual yang tergolong murah yaitu antara Rp. 9.000-10.000/kg dan beras jenis Siherang di Kecamatan Wadaslintang memiliki kualitas yang lebih unggul dibandingkan jenis beras siherang dari daerah lain, dikarenakan lahan pertanian di Kecamatan Wadaslintang menggunakan air mengalir dan langsung dari sumber mata air, hal tersebut tentu saja berpengaruh terhadap kualitas beras yang dihasilkan. Sedangkan Berdasarkan sensus pertanian pada beberapa tahun terakhir produksi tomat mencapai 127, 536 ton pada tahun 2018, dan data terakhir pada tahun 2020 produksi tomat di Kabupaten Wonosobo mencapai 88, 039 ton.

Beras putih (Oryza sativa L.) memiliki kandungan berupa flavonoid dan tannin, yang bermanfaat melindungi kulit terhadap sinar UV. Selain itu senyawa fenolik dalam beras putih, mampu bekerja sebagai tabir surya, karena dapat menyerap sinar matahari, sehingga intensitas sinar matahari yang mampu mencapai kulit lebih sedikit dibandingkan seharusnya, Nirmala (2012) mengemukakan bahwa beras mengandung amylosa, amilopektin, hydralized, amylum/dekstrin dan asam kojik yang dapat memutihkan kulit. Oleh karena itu, beras digunakan sebagai salah satu bahan dasar kosmetik, karena berkhasiat dapat membuat kulit wajah sehat terawat, melembabkan kulit, mencerahkan kulit, dan dapat melindungi kulit dari paparan sinar UV.Bahan lain yang dapat digunakan sebagai Tabir Surya adalah tomat, tomat mengandung vitamin B mulai dari B1 hingga B9 dan vitamin E yang dapat menjaga kelembapan kulit. Dalam tomat juga terdapat Likopen yang dapat berperan sebagai antioksidan sehingga mampu melindungi dari paparan radikal bebas dan melindungi dari paparan sinar matahari khususnya sinar Ultraviolet. Hal tersebut dibuktikan oleh beberapa penelitian sebelumnya. Beberapa diantaranya adalah, Yessi (2014) yang melaporkan efektivitas tabir surya ekstrak tomat pada konsentrasi 200, 150, dan 100 μg/ml berturut-turut yang memiliki daya SPF 48,86; 29,85; dan 19,33. Hasil ini menunjukkan bahwa ketiga konsentrasi tersebut tergolong proteksi ultra (SPF ≥ 15). Hal tersebut juga menunjukkan bahwa ekstrak tomat memiliki kandungan SPF yang sangat tinggi. Selain itu, Swastika et al (2013) berhasil mendapatkan formulasi krim dari ekstrak tomat yang memiliki aktivitas antioksidan.

Penelitian mengenai penggunaan beras sebagai kosmetik juga telah dilakukan oleh Rudi, Farah dkk (2017). Peneliti melakukan penelitian mengenai pembuatan sediaan masker tepung beras organik dan kayu manis untuk mengobati kulit pada wajah berjerawat. Akan tetapi, sepengetahuan penulis belum ada yang memanfaatkan tomat dan beras putih sebagai bahan baku untuk membuat Tabir Surya.Berdasarkan hal-hal di atas peneliti tertarik melakukan kombinasi dari ke dua bahan tersebut untuk dijadikan suatu produk kosmetik berupa Tabir Surya dan mengambil judul “Tabir Surya Alami Berbahan Dasar Pati Beras Putih Jenis Siherang dengan Co-booster Tomat Apel”

Keunggulan tabir surya alami dari tomat apel dan pati beras putih jenis siherang (Sunrito) dari produk lainnya diantaranya:

a. Bahan baku yang digunakan banyak terdapat di daerah sekitar dan merupakan hasil dari petani lokal yang belum termanfaatkan dengan baik.

b. Produk ini sangat bermanfaat bagi kulit, berkualitas, mudah disimpan dan tahan lama, serta memiliki kemampuan menyerap sinar UV

c. Memiliki peluang bisnis dan nilai ekonomi yang lebih tinggi karena menginovasi bahan pangan menjadi bahan kosmetik berupa Tabir Surya

d. Menggunakan bahan alami yaitu tomat dan beras putih dan menghindari penggunaan bahan bahan kimia yang dapat mengakibatkan permasalahan kulit.

Nama : Purba Rhisma Sutikno
Alamat : Perum Karang Mutiara Asri No 56, Karang Tengah, Kecamatan Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara
No. Telepon : +62 852-2546-4427