CANDU ASAP

Dedak padi adalah produk sampingan pengolahan beras dan padi yang menyumbang limbah pertanian berton-ton per tahun. Dedak padi juga jarang dimanfaatkan oleh masyarakat kecuali untuk pakan ternak. Padahal dedak padi mempunyai kandungan nutrisi dan senyawa bioaktif yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah produk dari dedak padi khususnya di bidang kesehatan yaitu dengan membuat candu asap untuk mengobati luka luar. Candu asap ini adalah sebuah produk yang dibuat dari hasil asap pembakaran dedak yang kemudian diproses hingga menghasilkan sebuah cairan kental (candu). Candu asap ini mampu digunakan untuk menyembuhkan luka karena bahan baku pembuatan candu asap ini yaitu dedak mengandung senyawa bioaktif yang meliputi γ? oryzanol, tokoferol, tokotrienol, gamma aminobutyric acid, dan anthosianin. Selain itu hal ini juga dibuktikan dengan melakukan uji langsung luka luar menggunakan candu asap.  Hasilnya menunjukkan bahwa candu asap mampu mengobati luka luar dengan tingkat presentase penyembuhan hingga 93,0%. Selain itu pengaplikasian candu asap terhadap luka juga tidak menimbulkan efek samping yang ada, sehingga candu asap ini aman untuk digunakan. Selain memberikan nilai tambah pada dedak padi sebagai bahan baku lokal, tetapi pembuatan produk candu asap ini juga dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pengembangan produk inovatif berbasis dedak padi.

         Kata Kunci : Dedak Padi, candu asap, senyawa bioaktif, luka luar

          Dedak padi adalah hasil samping dari olahan padi menjadi beras. Kualitas dedak bermacam-macam tergantung dari jenis padinya (Ilmu Ternak, 2015). Pada umumnya dedak dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan jarang digunakan untuk pemanfaatan lainnya oleh masyarakat. Padahal dedak memiliki banyak kandungan senyawa organik yang bermanfaat.

            Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa dedak padi memiliki kandungan gizi yang baik seperti lemak, protein, serat, vitamin, mineral dan komponen bioaktif (Anonim, 2023). Komponen biokimia dedak padi terdiri dari protein 11,3-14,4%, lemak 15,0-19,7 %, abu 6,6-9,9 %, karbohidrat 34,1-52,3%, serat kasar 7,0-11,4% dan lain-lain (Lubis dalam Wizma dan Muis, 2012).

            Meskipun dedak padi mempunyai kandungan gizi yang tinggi dan berpotensi untuk dimanfaatkan dalam berbagai aplikasi termasuk sebagai pakan ternak, sayangnya penggunaan dedak padi  masih terbatas di kalangan masyarakat. Hal ini karena dedak padi seringkali dianggap sebagai limbah pertanian yang kurang bernilai dan tidak dimanfaatkan secara optimal.

            Beberapa faktor yang menyebabkan dedak padi jarang digunakan oleh masyarakat yaitu antara lain, kurangnya pengetahuan masyarakat akan nilai gizi dedak padi, kurangnya informasi mengenai cara pengolahan yang tepat, serta masalah logistik dan distribusi yang menjadi hambatan dalam memasarkan dedak padi ke pasar yang lebih luas. Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan nilai tambah dedak padi dan mengurangi limbah pertanian, maka dibuatlah penelitian untuk mengembangkan produk inovatif berbasis dedak padi, yakni Candu asap.

              Candu asap adalah sebuah produk yang didapatkan dari asap hasil pembakaran dedak padi yang diproses sedimikian rupa  sehingga menghasilkan sebuah cairan kental yang disebut dengan istilah candu. Candu asap ini dapat digunakan dalam bidang kesehatan, terutama dalam mengobati luka-luka luar seperti luka bakar, luka iritasi, luka sayat, dan lain sebagainya.

              Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa dedak padi mengandung senyawa-senyawa bioaktif oryzanol, lysolecithin, dan sebagainya (Hidayat dkk, 2021), sehingga candu asap dari dedak padi ini  memiliki potensi dalam penyembuhan luka. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya akan memberikan nilai tambah pada dedak padi sebagai bahan baku lokal, tetapi juga dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pengembangan produk inovatif berbasis dedak padi.

   

Penggunaan candu asap mampu menyembuhkan luka dengan tingkat presentase penyembuhan hingga 93,0%. Selain itu penggunaan candu asap terhadap luka juga tidak menimbulkan efek samping, sehingga candu asap aman digunakan untuk obat luka. Proses pembuatan candu asap tergolong lebih ekonomis dibandingkan dengan pembuatan obat-obat medis lainnya. Hal ini dikarenakan, bahan baku yang digunakan murah dan mudah ditemukan. Dalam proses pembuatan candu asap ini, selain memberikan nilai tambah pada dedak padi sebagai bahan baku lokal, tetapi juga dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pengembangan produk inovatif berbasis dedak padi.

Nama : Ahmad Yadin
Alamat : Jalan Agenan RT 02 RW 12 Desa Karangsari, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap
No. Telepon : 0881 2939 382