Di era serba digital saat ini generasi muda kita terasa semakin jauh dari budaya jawa yang adi luhung, yang menata segala tingkah laku manusia agar dapat berjalan selaras damai, tenteram dalam hubungan dengan Tuhan, sesama manusia, mahluk hidup dan lingkungan. Dengan mulai ditinggalkannya budaya jawa ini maka yang terjadi adalah banyak anak muda yang terjerumus kedalam kegiatan yang negatif, klithih, penyalah gunaan narkoba, tawuran dapat muncul karena budaya jawa yang menjunjung tinggi sopan santun sudah luntur.
Pergeseran nilai-nilai budaya sudah dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa, falsafah, tata karama Jawa yang halus dan punya nilai filisofis tinggi kini sedikit demi mulai ditinggalkan masyarakat. Bahasa Jawa dianggap kuno. Jika tak ada lagi yang mau belajar kabudayan jawa (Bahasa, falsafah, tata karma jawa), tinggal menunggu waktu saja kita akan melupakan bahasa Jawa. Pembelajaran Bahasa jawa memang telah masuk kedalam kurikulum melalui muatan lokal, namun waktu pembelajaran yang hanya sekali dalam seminggu dirasa kurang menginternalisasi budaya daya dalam kehidupan generasi muda.
Penting dilakukan upaya untuk nguri-uri budaya jawa. Terutama menanamkannya kepada generasi muda, karena dengan tetap menjaga budaya jawa ini kita turut menjaga identitas sebagai orang jawa yang dikenal memiliki budaya adiluhung. Sehingga diperlukan media agar generasi penerus secara khusus maupun masyarakat secara umum dapat mempelajari dan menerapkan kembali budaya-budaya jawa sebagai identitas sekaligus, cara hidup dalam kehidupan keluarga, masyarakat, berbangsa maupun bernegara. Permainan Njawani berisi tentang materi dan kuis tentang tata krama, unggah-ungguh basa dan pitutur jawa (falsafah hidup)
Pergeseran nilai-nilai budaya dapat lihat dalam kehidupan sehari- hari. Bahasa, falsafah, tata krama Jawa yang halus dan punya nilai filosofis tinggi kini sedikit demi mulai ditinggalkan masyarakat. Jika tak ada lagi yang mau belajar kabudayan jawa terutama tatanan hidup orang jawa, tinggal menunggu waktu saja kita akan melupakan bahasa Jawa. Pembelajaran Bahasa jawa memang telah masuk kedalam kurikulum melalui muatan lokal, namun waktu pembelajaran yang hanya sekali dalam seminggu dirasa kurang menginternalisasi budaya daya dalam kehidupan generasi muda.
Penting dilakukan upaya untuk nguri-uri budaya jawa. Terutama menanamkannya kepada generasi muda, karena dengan tetap menjaga budaya jawa ini kita turut menjaga identitas sebagai orang jawa yang dikenal memiliki budaya adiluhung. Sehingga diperlukan media atau budaya jawa agar generasi penerus secara khusus maupun masyarakat secara umum dapat mempelajari dan menerapkan kembali budaya-budaya jawa sebagai identitas sekaligus, cara hidup dalam kehidupan keluarga, masyarakat, berbangsa maupun bernegara. Permainan Njawani berisi tentang materi dan kuis tentang tata karma, unggah-ungguh basa dan pitutur jawa (falsafah hidup).
Permainan tentang tatanan kehidupan orang jawa ini dapat digunakan oleh pendidik, orang tua maupun masyarakat sebagai sarana pengenalan sekaligus penerapan tatanan hidup orang jawa yang meliputi tata karma, unggah-ungguh basa dan pitutur jawa. Harapannya, dengan menggunakan permainan ini, pengenalan sekaligus penerapan kabudayan jawa dapat terinternalisasi dalam kehidupan masyarakat jawa di Kabupaten Pekalongan, karena dikemas dalam bentuk permainan yang diadaptasi dari permainan ular tangga serta materi berupa tertulis dan contoh video dapat diakses melalui kode QR pada kartu bantuan yang terdapat dalam seperangkat permainan Njawani.
1. Originalitas
Hasil pencarian lewat interne, tidak ditemukan permainan budaya yang spesifik tentang penanaman unggah-ungguh basa, tata krama dan pitutur jawa. Sehingga kami menjamin bahwa alat ini adalah mutlak buatan kami sendiri dari hasil rekayasa berdasarkan kajian pustaka budaya jawa khususnya serat wedhatama karangan KGPAA Mangkunegara IV dan subasita karangan Ki Padmasusastra (Ngabehi Wirapustaka).
2. Kepioniran
Seperangkat permainan ini merupakan rangkaian inovasi permainan interaktif yang memadukan media cetak dan elektroni menjadi satu kesatuan utuh untuk mendukung pemahaman serta pelaksanaan budaya jawa unggah-ungguh basa,tata krama dan pitutur jawa. Alat ini adalah alat yang baru dan betul betul dari pengembangan rekayasa yang telah dilakukan selama 2 tahun, sehingga alat ini dijamin kepionirannya
3. Keberlangsungan
Perawatan alat ini sangat mudah dilaksanakan dan tanpa biaya mahal. Kartu pertanyaan dapat diupdate pengguna melalui kode QR yang tersedia.
Nama | : | Slamet Hariyadi, S.Pd.Gr M.Pd |
Alamat | : | Dukuh Balong Desa Kulu Rt 1 Rw 2 Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan |
No. Telepon | : | '085642852711 |