Melawan Takut merupakan sebuah komunitas anak muda di Jepara sejak 2016. Sejak 2019 Melawan takut mempunyai program ‘Menuju Perguruan Tinggi Impian’, yaitu sebuah program pendampingan bagi siswa di wilayah Kabupaten Jepara dalam mengarungi seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN), terutama bagi siwa dari kalangan kelas ekonomi menengah ke bawah. Pendampingan dilakukan oleh mentor secara intensif selama lebih dari 5 bulan yang meliputi pendampingan pengenalan minat bakat, pemilihan jurusan, try out rutin, pemberian materi tatap muka/daring, dan pemodelan peluang kelulusan bagi siswa. Program tersebut 100% gratis dan sampai saat ini telah meluluskan lebih dari 50 siswa diterima di berbagai Perguruan Tinggi Negeri di Pulau Jawa.
Setiap tahun, pendaftar program Melawan Takut lebih dari 150 siswa, tetapi karena berbagai keterbatasan Melawan Takut umumnya hanya menerima 15 - 20 orang siswa yang bisa didampingi. Untuk itu, diciptakan Robot chatt berbasis aplikasi Telegram bernama ‘Meta’, yang merupakan akronim dari ‘Melawan Takut’.‘Meta’ dapat memperluas manfaat program ‘Menuju Perguruan Tinggi Impian’. Meskipun tidak bisa menggantikan secara utuh, Robot ini dapat memberikan solusi yang semula hanya didapatkan dengan konsultasi secara langsung dengan mentor. Beberapa solusi yang dapat diberikan oleh robot ini diantaranya adalah; assessment kesiapan menghadapi ujian masuk PTN, informasi-informasi penting berkaitan dengan alur yang harus ditempuh dan hal yang harus dipersiapkan dalam menghadapi ujian masuk PTN, Assessment online, informasi program Melawan Takut yang bisa diakses (materi ujian dan try out) dan pendaftaran konsultasi langsung bersama mentor. Semua hal tersebut dapat diakses secara interaktif melalui bot tersebut serta dapat diakses kapan saja dan dimana saja.
Pendidikan merupakan pilar utama untuk membangun kemajuan peradaban suatu bangsa. Undang-Undang Dasar 1945 sendiri sudah mengamanahkan bahwa Pendidikan merupakan hak setiap anak bangsa yang dijamin oleh negara. Namun sayangnya di Indonesia Pendidikan masih menjadi barang mewah yang hanya bisa dinikmati kalangan tertentu saja. Pendidikan juga seharusnya bisa menjadi poros utama yang menggambarkan perwujudan keadilan sosial di Indonesia. Meskipun tidak identik, tetapi pada umumnya tingkat pendidikan masyarakat menggambarkan tingkat kualitas kehidupan mereka.
Meskipun terkenal dengan industri meubelnya, pembangungan sumberdaya manusia (SDM) di Kabupaten Jepara cenderung lebih tertinggal dibanding dengan kabupaten sekitarnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2021 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kab. Jepara berada pada poin 72,36 masih berada di bawah Kab. Demak (72,57) dan dibawah Kab. Kudus (75,16). Hal serupa juga terjadi dalam hal rataan lama sekolah, Kab. Jepara memiliki rataan 7,79 tahun (Demak= 7,86 tahun, Kudus= 8,76 tahun) dan dalam hal harapan lama sekolah yaitu 12,76 tahun (Demak= 13,24 tahun, Kudus= 13,32 tahun). Kondisi ini makin divalidasi dari hasil penerimaan siswa dalam seleksi bersama masuk perguruan tinggi siswa Kab. Jepara memiliki tingkat penerimaan terendah. Dari hasil rilis Lembaga Penyelenggara Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) sekolah-sekolah di Jepara tertinggal jauh dengan wilayah kabupaten tetangga yaitu Kabupaten Demak, Kudus, dan Pati.
Sejak 2019 Melawan Takut mendorong siswa dari kalangan menengah ke bawah khususnya di wilayah Kabupaten Jepara untuk dapat melanjutkan pendidikan tingkat lanjut di Perguruan Tinggi. Mereka diberikan bantuan dan pendampingan mulai dari pemetaan potensi dan pemetaan minat bakat serta pemilihan jurusan hingga menghadapi seleksi penerimaan Perguruan Tinggi seperti assessment cara belajar, pemberian materi dan try out serta evaluasi rutin. Setiap siswa juga akan didampingi oleh mentor yang akan memantau perkembangan siswa dan menjelaskan kemungkinan beasiswa yang dapat diambil. Program tersebut 100% gratis dan sampai saat ini telah meluluskan lebih dari 50 siswa diterima di berbagai Perguruan Tinggi Negeri di Pulau Jawa. Dengan mendorong banyak orang untuk kuliah, diharapkan dapat membantu dan mendorong kemajuan di berbagai bidang untuk mengatasi masalah yang sangat banyak dan kompleks dalam masyarakat, terutama lingkungan mereka.
Setiap tahun, rata-rata pendaftar program Melawan Takut lebih dari 100 siswa, tetapi karena berbagai keterbatasan, Melawan Takut umumnya hanya bisa menerima 15 - 20 orang siswa yang bisa didampingi. Untuk itu, diciptakan Robot Telegram bernama ‘Meta’. Melalui Robot ‘Meta’ ini diharapkan mampu menjawab masalah utama siswa dalam menghadapi ujian seleksi masuk PTN yaitu minimnya motivasi dan informasi. Maka, dengan adanya bot telegram ini, mampu memperluas manfaat program ‘Menuju Perguruan Tinggi Impian’. Meskipun tidak bisa menggantikan secara utuh, Robot ini dapat memberikan solusi yang semula hanya didapatkan dengan konsultasi secara Langsung dengan mentor. Beberapa solusi yang dapat diberikan oleh robot ini diantaranya adalah; assessment kesiapan menghadapi ujian masuk PTN, informasi-informasi penting berkaitan dengan alur yang harus ditempuh dan hal yang harus dipersiapkan dalam menghadapi ujian masuk PTN, Assessment online, informasi program melawan takut yang bisa diakses dan pendaftaran konsultasi langsung bersama mentor senior. Semua hal tersebut dapat diakses secara interaktif melalui bot tersebut serta dapat diakses kapan saja dan dimana saja.
Robot Telegram ‘Meta’ ini mempunyai beberapa keunggulan yaitu, pengintegrasian informasi berkaitan dengan seleksi masuk PTN yang telah dikurasi oleh tim Melawan Takut yang sudah berpengalaman mendampingi siswa sejak 2019. Sistem bot chatt telegram ini juga dapat mengarahkan siswa mengenai hal-hal apa saja yang dibutuhkan secara continue dan berurutan. Bot Telegram ini dapat diakses secara interaktif kapan saja, dan dimana saja serta tanpa dipungut biaya apapun.
Nama | : | Riqi Ainun Naja |
Alamat | : | Desa Lebuawu RT 15 RW 03, Kec. Pecangaan, Kab. Jepara |
No. Telepon | : | 085711895376 |