Perkembangan Sistem Irigasi sekaligus pengendalian hama Berbasis INTERNET OF THINGS Pada Sawah

Dalam hal suplai air, dan pengendalian hama padi adalah salah satu tanaman yang membutuhkan perhatian khusus. Meskipun tanaman ini biasanya membutuhkan jumlah air yang cukup selama masa tanam, tidak boleh tergenang secara terus menerus dan juga harus ada pengendalian berbagai macam hama. Kesalahan pengairan dan tidak terkendalinya hama yang disebabkan oleh cuaca yang tidak stabil dan tidak sesuai dengan masa tanam tanaman padi dapat menyebabkan panen yang buruk, batang yang busuk, tanaman yang roboh, dan gagal panen. Dibutuhkan sebuah sistem yang dapat memantau jumlah air dan hama yang ada di sawah tanaman padi dan mengatur debit air yang ada. Inovasi Teknologi digunakan tidak hanya untuk irigasi namun juga mengendalikan hama yang berpotensi merusak / mengganggu tanaman. .[FF1] [KA2]

 

Padi (Oryza Sativa) adalah salah satu tanaman budidaya terpenting dalam sejarah manusia, dan beras yang dihasilkan dari padi adalah makanan pokok utama masyarakat Indonesia. Beras adalah makanan sumber karbohidrat yang utama di kebanyakan negara Asia. Banyak varietas padi dapat ditanam di ladang dan sawah [1]. Tingkat konsumsi masyarakat Indonesia meningkat setiap tahunnya.

Produksi padi Indonesia pada tahun 2020 meningkat 0,08% dari tahun sebelumnya oleh BPS [2], kemudian mencapai 10,66 juta hektar panen, turun 0,19% dari tahun 2019. Presiden Indonesia juga menyatakan pada Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian tahun 2021 bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan pembangunan pertanian adalah penggunaan teknologi dalam pertanian. Dia mengatakan bahwa teknologi harus benar-benar diterapkan agar produksi pertanian Indonesia dapat bersaing dengan produk asing [3]. 

Masyarakat yang sebagian besar bekerja sebagai petani biasanya menjalankan operasi pertanian secara konvensional atau tradisional, mulai dari penanaman, pengairan, hingga pemanenan padi pada musim panen. Sistem pengairan, juga dikenal sebagai irigasi, adalah proses pengairan yang dilakukansecara terus menerus untuk memastikan ketersediaan air cukup dari waktu ke waktu, yang berdampak signifikan pada hasil produksi. Air juga penting untuk fotosintesis, pelarut, dan translokasi unsur hara dalam proses pertumbuhan tanaman [4].sama halnya dengan pengendalian hama yang mana jika tidak bisa di control dengan baik maka akan berimpas pada hasil yang tidak memuaskan. Setiap tanaman membutuhkan jumlah air yang berbeda. Pada sistem pengairan tradisional petani, sawah hanya digenangi dengan air secara terus-menerus tanpa dibatasi oleh kedalaman air atau kondisi lahan di sekitarnya. Selanjutnya, pengoperasian sistem pengawasan atau pengairan tetap dilakukan secara manual. Hal ini sering terjadi pada petani. yang harus memantau tingkat pengairan agar sawah tetap lembap sampai waktu panen.

Faktor-faktor seperti kedalaman air, kebutuhan air, suhu, intensitas cahaya, hama, dan ketersediaan unsur hara memengaruhi pertumbuhan bibit tanaman padi [5]. Petani tidak dapat mengontrol semua faktor alami, seperti iklim, suhu udara, tekstur, dan struktur tanah. Untuk mencapai pertumbuhan padi yang lebih optimal dan terkontrol, tentunya diperlukan teknologi yang dapat memperhatikan komponen-komponen tersebut. 

Hasil dari observasi yang dilakukan di kecamatan cepiring, kabupaten kendal, menunjukkan bahwa penelitian ini berfokus pada faktor pengairan dan pemupukan pada tanaman padi sekaligus pengendalian hama. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa proses pengairan dan pengolahan lahan sekaligus pemupukan merupakan komponen utama dalam pertanian padi di lingkungan sekitar. Petani tidak memiliki alat bantu atau sensor yang digunakan untuk mengetahui kedalaman air yang tepat untuk tanaman padi, dengan menggunakan microcontroller AT Mega 2560 dengan sensor, PROBE soil, solenoid, ds servo. Dan gsm modul.

Dalam hal ini tentunya kami memiliki beberapa keunggulan yang bisa di dapatkan petani jika menerapkan system Sistem Irigasi sekaligus pengendalian hama Berbasis Iot Pada Sawah

  1. Penggunaan Teknologi Terkini: Proposal ini mengusulkan penggunaan teknologi Internet of Things (IoT), yang merupakan salah satu teknologi terkini dan inovatif dalam bidang pertanian. Dengan menerapkan IoT, sistem irigasi dan pengendalian hama menjadi lebih cerdas dan responsif terhadap kondisi lingkungan.
  2. Integrasi Sistem: Proposal ini menggabungkan dua fungsi penting dalam pertanian sawah, yaitu sistem irigasi dan pengendalian hama, menjadi satu sistem terintegrasi. Hal ini memungkinkan pengelolaan lahan pertanian secara lebih efisien dan efektif, karena kedua sistem saling mendukung dan berinteraksi satu sama lain.
  3. Monitoring Real-time: Dengan adanya sensor dan perangkat IoT, kondisi lingkungan di sekitar lahan sawah dapat dipantau secara real-time. Ini memungkinkan petani untuk mendapatkan informasi aktual tentang kelembaban tanah, suhu udara, dan keberadaan hama secara langsung dari lapangan.
  4. Pengambilan Keputusan yang Cepat: Berkat sistem monitoring real-time, petani dapat mengambil keputusan yang cepat dan responsif terhadap perubahan kondisi lingkungan atau serangan hama. Hal ini membantu mengurangi risiko kerugian hasil panen dan meningkatkan efektivitas pengelolaan lahan pertanian.
  5. Optimasi Penggunaan Sumber Daya: Dengan sistem irigasi berbasis IoT, penggunaan air dapat dioptimalkan sesuai dengan kebutuhan tanaman dan kondisi lingkungan. Ini membantu mengurangi pemborosan air dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya alam, sehingga mendukung keberlanjutan lingkungan.
  6. Pengendalian Hama yang Efektif: Sensor dan perangkat IoT yang digunakan dalam pengendalian hama memungkinkan deteksi dini terhadap serangan hama. Dengan demikian, tindakan pengendalian dapat diambil secara cepat dan tepat, sehingga mengurangi kerugian hasil panen akibat serangan hama.
  7. Pemantauan Jarak Jauh: Dengan adanya sistem berbasis IoT, petani dapat memantau kondisi lahan mereka dari jarak jauh melalui aplikasi atau platform online. Ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan responsif tanpa harus berada di lokasi lahan pertanian.

Dengan menggabungkan teknologi terkini, integrasi sistem, monitoring real-time, pengambilan keputusan yang cepat, optimasi penggunaan sumber daya, dan pengendalian hama yang efektif, proposal ini menawarkan pendekatan yang komprehensif dan inovatif dalam pengelolaan lahan pertanian sawah.

Nama : Abdul Rouf
Alamat : Jl. Tanujoyo, Juwiring Kidul Rt 01/Rw 01, Ds. Juwiring, Kec. Cepiring, Kab. Kendal
No. Telepon : 089522375736