Zero Waste Based Tofu Industry for Circular Green Economy of Sambak Village Magelang

Inovasi dan keberlanjutan program pengelolaan limbah tahu menjadi biogas terus diupayakan agar nantinya menjadi percontohan pengelolaan lingkungan yang bisa menambah nilai ekonomi bagi masyarakat. Dari dampak pengelolaan limbah air sungai menjadi bersih sekarang dimanfaatkan oleh salah satu warga menjadi sebuah Resto dimana makan sambil duduk di atas aliran sungai. Selain itu juga dari Pokdarwis dan Bumdes membuat konsep Wisata Edukasi yang mana daya tarik yang ditawarkan yaitu edukasi tentang pengelolaan limbah menjadi biogas, proses produksi tahu dan UMKM lainnya. Sistem managemen kelompok yang mengelola biogas serta teknologi smart dimana bisa diakses melalui HP Android untuk mengetahui peta sebaran pemakai biogas dan juga alat pengukur suhu udara real time yang sewaktu-waktu bisa diakses dimanapun tempatnya. Dari produksi tahu juga akan dikembangkan proses pembuatan tahu yang higienis dengan menggunakan proses masak menggunakan tungku uap (steam boiler) agar nantinya hasil tahu lebih menambah nilai jual. Sementara limbah lainnya berupa limbah padat selain dijadikan pakan ternak juga diproduksi sebagai usaha UMKM berupa tempe gembus, begitu juga untuk limbah cair dari kedelai juga akan dibuat produk nata de soya. konsep zero waste ini nantinya tidak hanya sebatas di industri tahu saja melainkan di industri UMKM lainya di Desa Sambak seperti industri kopi, kripik ketela dan gula jawa. Limbah dari industri tersebut akan diolah sehingga tidak ada lagi limbah yang terbuang sia-sia dan dapat menmbah nilai ekonomi bagi masyarakat Desa Sambak. 

 

 

#pabrik tahu #limbah #biogas #wisataedukasi #keberlanjutan

Limbah Industri Tahu menjadikan maslalah tidak hanya masalah lingkungan namun juga konflik sosial dimasyarakat. Industri tahu yang berkembang pesat di Desa Sambak sejak tahun 2023 dan sampai saat ini sudah ada 13 rumah produksi tahu mampu mempekerjakan masyarakat sekitar kurang lebih 100 an kepala keluarga bergantung hidup dari bekerja memasak tahu dan juga berdagang tahu di pasar, belum lagi banyak bermuculan pelaku UMKM baru yang menjajakan produk olahan tahu. Tentunya dari Pemerintah Desa ketika menyikapi permasalahan limbah tahu tidak serta merta untuk menutup pabrik tetapi mencarikan solusi agar limbah bisa teratasi. Sejak tahun 2015 limbah industry tahu bisa diolah menjadi biogas dengan dibangunkannya degester dan ipal yang sangup menampung limbah dari tiga industri tahu. Dan sampai tahun 2023 sudah ada 6 unit degester dan 3 unit ipal yang ada di Desa Sambak dan sudah menampung limbah sebanyak 12 pabrik tahu. Dari sebanyak 6 unit degester sangup menghasilkan energi bio gas dan mampu dimanfaatkan untuk keperluan memasak menggunakan kompor sejumlah 80 Keluarga dengan iuran per bulan untuk perawatan sebesar Rp. 15.000,-. 

Keberlanjutan kegiatan penggelolaan limbah tidak hanya sampai pada tujuan penggelolaan lingkungan yang bersih dan kemandirian energi saja namun keberlanjutan program ini akan lebih bisa dimanfaatkan oleh masyarakat banyak dalam meningkatkan perekonomian di desa. Penggelolaan lingkungan dan industri umkm kedepannya dengan kerjasama Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang bekerjasama dengan Yessa Japan selama 4 tahun pendampingan membuat konsep Zero Waste - Based Agrotourism For Bio Circular Green Economy Of Sambak Village, Magelang, Central Java. Kegiatan tersebut diharapkan nantinya pengelolaan lingkungan di desa sambak yang sudah mendapatkan penghargaan dari kementerian lingkungan hidup dapat menjadi barometer dan pusat study pengelolaan lingkunagn dengan pendampingan di sektor pengelolaan limbah baik padat ataupun cair. Limbah cair sudah dijadikan biogas untuk kebutuhan memasak nantinya sampah dan limbah-limbah industri akan dijadikan sebuah barang yang bernilai guna dan bernilai ekonomi. Pembukaan lahan bengkok desa sebagai program penanaman kebun buah menjadi icon program ketahanan pangan desa yang nantinya lokasi tersebut untuk kegiatan lapangan penelitian tanaman dan lingkungan dengan adanya alat sensor pemantau emisi/ udara yang bisa diakses real time sewaktu-waktu menggunakan HP Android. Pelatihan pengolahan hasil pertanian sebagai upaya memunculkan umkm baru. Dari sekian kegiatan tentang pengelolaan limbah ini endingnya sebagai upaya meningkatkan pendapatan desa yaitu terbentuknya Desa Wisata yang berbasis Lingkungan yang menawarkan daya tarik wisata edukasi dan pesona alam desa sambak. 

Keunggulan  inovasi :

1. Pengurangan Limbah dan Polusi:

         a. Pengelolaan Limbah: Limbah tahu yang diolah menjadi biogas dapat mengurangi jumlah limbah yang dibuang ke lingkungan. Ini membantu mencegah pencemaran air dan tanah.

           b. Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca: Proses pembuatan biogas menghasilkan gas metana yang dapat digunakan sebagai sumber energi. Penggunaan metana ini lebih baik dibandingkan jika dibiarkan terlepas ke atmosfer karena metana adalah gas rumah kaca yang kuat.

2. Energi Terbarukan

              a. Sumber Energi Alternatif: Biogas yang dihasilkan dari limbah tahu dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk memasak, penerangan, dan kebutuhan energi lainnya, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

              b. Keberlanjutan: Biogas adalah sumber energi terbarukan yang dapat diperbaharui secara terus-menerus selama produksi tahu berlanjut.

3. Manfaat Ekonomi

           a. Pengurangan Biaya Energi: Masyarakat atau industri tahu dapat mengurangi biaya energi dengan menggunakan biogas yang mereka hasilkan sendiri.

          b. Peluang Usaha: Teknologi biogas membuka peluang untuk bisnis baru dalam pembuatan dan penjualan instalasi biogas serta pemanfaatan produk sampingan seperti pupuk organik.

         c. Pengguna hanya membayar iuran Rp 15.000 kepada pengurus biogas di dusunnya/perbulan yang sebelumnya ± Rp. 120.000,-/perbulan (6-7 tabung gas elpiji 3 kg)

4. Manfaat Sosial

           a. Peningkatan Kesejahteraan dengan akses ke sumber energi murah dan terbarukan, kualitas hidup masyarakat dapat meningkat, terutama di daerah pedesaan atau wilayah dengan akses terbatas ke energi.

           b. Edukasi dan Kesadaran Lingkungan: Inovasi ini mendorong kesadaran dan pendidikan tentang pentingnya pengelolaan limbah dan penggunaan energi terbarukan di kalangan masyarakat.

           c. Pupuk Organik: Sisa fermentasi dari proses biogas dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang kaya nutrisi untuk pertanian, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.

           d. Kompos: Selain pupuk, residu biogas juga dapat diolah menjadi kompos yang bermanfaat untuk memperbaiki kualitas tanah.Teknologi yang Sederhana dan Mudah Diadopsi

          e. Instalasi dan Operasi yang Mudah: Teknologi biogas relatif sederhana dan dapat dioperasikan dengan pengetahuan teknis dasar, sehingga mudah diadopsi oleh masyarakat umum.

         f. Skalabilitas: Teknologi ini dapat disesuaikan dengan skala produksi tahu, dari skala kecil hingga besar, membuatnya fleksibel untuk berbagai ukuran usaha

Nama : DAHLAN
Alamat : Dusun Sindon Desa Sambak Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang
No. Telepon : 085877877446