Brebes dengan kearifan lokal telur asinnya telah dikenal secara nasional. Berdasarkan catatan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Brebes pada 2016 terdapat lebih dari 250 produsen di Jawa Tengah yang memproduksi telur asin kurang lebih 2.500 butir per-produsen setiap harinya. Akan tetapi pada proses pembuatan telur asin, tidak semua telur yang sudah diasinkan dapat lolos untuk direbus atau dioven. Ada hasil sortiran berupa telur asin retak yang jumlahnya kadang tidak sedikit dan telur asin yang retak ini dijual dengan harga yang murah oleh pengrajin kisaran harga Rp1.500 Sampai Rp2.000. Selain itu, telur asin mentah yang sudah retak juga memiliki masa simpan yang lebih singkat (2-3 hari) dan peminat yang lebih sedikit dibandingkan telur asin utuh. Maka dari itu, peneliti memiliki gagasan untuk memanfaatkan telur asin mentah retakan tersebut menjadi suatu produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi.
Peneliti menemukan produk Kue Bangkit Telur Asin menggunakan metode penelitian Design Thinking (proses iteratif non-linear yang yang digunakan tim untuk memahami pengguna, menguji asumsi, mendefinisikan kembali masalah, dan menciptakan solusi inovatif untuk prototipe dan pengujian).
Pemasaran Kue Bangkit Telur Asin dapat membantu meningkatkan perekonomian warga Brebes dengan menggunakan bahan yang masih kurang pemanfaatannya.
Brebes dengan kearifan lokal telur asinnya telah dikenal secara nasional. Telur asin sudah menjadi identitas sosial Brebes. Catatan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Brebes pada 2016. Berdasarkan catatan tersebut ada lebih dari 250 produsen di Jawa Tengah yang memproduksi telur asin kurang lebih 2.500 butir per-produsen setiap harinya. Pedagang telur asin yang terdaftar berjumlah hingga 300, dengan penjualan sekitar 12 juta butir per-bulan, atau sekitar 3,6 miliar rupiah per-bulan. Para pengusaha telur asin juga bisa dengan mudah mendapatkan bahan baku. Setidaknya, para peternak itik yang memproduksi telur tersebar di 11 kecamatan dari total 18 kecamatan di Kabupaten Brebes. Lebih dari 5 juta butir telur diproduksi setiap bulan (sumber: https://pkn.id/bisnis-mendunia-telur-asin-brebes/). Dengan demikian, telur asin di Brebes disebut sebagai salah satu penopang ekonomi daerah yang harus dikembangkan.
Telur Asin tidak hanya disukai masyarakat dalam negeri. Telur asin juga menjadi produk makanan yang Go- Internasional. Hal tersebut sejalan dengan data yang diperoleh dari https://ditjenpkh.pertanian.go.id/ Berdasarkan kontrak antara pihak peternak Indonesia dan pengusaha Singapura, pengiriman tersebut akan terus berlanjut hingga mencapai 100 ribu butir. Total nilai ekspor mencapai Rp 270 juta.
Tak hanya Singapura, Kementan juga akan menjajaki pasar telur asin di Hongkong dan Brunei Darussalam. Saat ini sudah ada komunikasi antara pihak UD Surya Abadi selaku peternak dan pemasok telur asin asal Indonesia dengan calon pembeli dari kedua negara tadi.
Salah satu produksi telur asin di Brebes ada di desa Limbagan. Menurut data yang diperoleh dari Kelurahan Limbangan Wetan ada kurang lebih 80 pengrajin telur asin aktif. Tidak heran jika menyusuri jalan di Limbangan banyak kita jumpai rumah-rumah produksi telur asin.
Pada proses pembuatan telur asin, tidak semua telur yang sudah diasin dapat lolos untuk direbus atau dioven. Ada hasil sortiran berupa telur asin retak yang jumlahnya kadang tidak sedikit dan telur asin yang retak ini dijual dengan harga yang murah oleh pengrajin kisaran harga Rp1.500 Sampai Rp2.000. Kemudian, biasanya telur asin retak ini diambil oleh penjaja makanan untuk dikukus dan dijual sebagai telur asin retak matang. Namun, telur ini tidak tahan lama sehingga harus segera habis dijual.
Mengetahui permasalaha tersebut, peneliti membuat inovasi membuat kue dari telur asin dengan dasar pemikiran sebagai berikut.
Poin inilah yang menjadi motivasi peneliti untuk membuat inovasi kue baru dari telur asin
Nama | : | Maudi Nafiza Tzuszahra |
Alamat | : | Jalan Halmahera Barat NO.B3, Kel. Limbangan Wetan, Kec. Brebes, Kab. Brebes. |
No. Telepon | : | 087896788781 |