Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi pencemaran udara dengan memfilter asap menggunakan TRACERAS (Filtrasi Cerobong Asap). Traceras merupakan salah satu alternatif penyelesaian dari masalah polusi udara akibat asap kotor.
Pembakaran adalah proses terjadinya oksidasi cepat dari bahan bakar disertai dengan produksi panas dan cahaya. Contoh kegiatan pembakaran di antaranya yakni pembakaran sampah, penggunaan tungku api tradisional, serta pembakaran pada Industri Rumah Tangga. Mayoritas penduduk Indonesia membakar sampah karena berbagai alasan, di antaranya seperti ketidaktahuan, tidak ada atau kurangnya sarana pembuangan sampah maupun kondisi lingkungan yang mendukung.
Di satu sisi, pembakaran sampah merupakan metode pengelolaan sampah yang mudah dan murah untuk menghilangkan sampah. Namun disisi lain, pembakaran sampah memberikan cukup banyak dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan. Semua jenis pembakaran akan menghasilkan asap. Mayoritas asap kotor akan membawa berbagai macam zat berbahaya yang dapat berdampak negatif baik bagi kesehatan maupun lingkungan, yang dapat mengurangi dampak asap pembakaran, guna meminimalisir berbagai dampak negatif bagi lingkungan maupun kesehatan.
Mekanisme Traceras yakni Asap ditarik masuk ke dalam alat melalui lubang pipa sebelah kanan yang terhubung dengan pompa air. Pompa air akan mendorong air ke atas melalui pipa kecil terus ke botol teratas. Saat asap masuk, asap akan dijernihkan dengan sistem pancaran air yang berada tepat pada pipa yang sama. Selanjutnya asap akan bergerak keluar melalui pipa yang lain, melewati 4 filter asap, di antaranya ada dua filter dari cangkang telur dan ijuk pohon pinus, satu filter dari busa dan satu filter dari kasa steril. Asap yang telah difiltrasi keluar melalui pipa sebelah kiri.
Secara umum, pembakaran adalah proses terjadinya oksidasi cepat dari bahan bakar disertai dengan produksi panas dan cahaya. Seperti yang kita ketahui bahwa setiap pembakaran akan menghasilkan asap, contohnya pembakaran sampah, penggunaan tungku api tradisional, maupun pembakaran pada Industri Rumah Tangga. Namun, salah satu jenis pembakaran yang sering dijumpai di Indonesia adalah Pembakaran Sampah. Pembakaran sampah secara terbuka merupakan salah satu alternatif pengelolaan sampah yang banyak dipilih oleh masyarakat khususnya daerah pedesaan. Mayoritas penduduk Indonesia membakar sampah karena berbagai alasan, di antaranya seperti ketidaktahuan, tidak ada atau kurangnya sarana pembuangan sampah atau kondisi lingkungan yang mendukung. Di satu sisi, pembakaran sampah merupakan metode pengelolaan sampah yang mudah dan murah untuk menghilangkan sampah. Namun di sisi lain, pembakaran sampah memberikan cukup banyak dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan.
Salah satu dampak negatif pembakaran sampah adalah munculnya asap yang mengandung berbagai macam zat berbahaya bagi kesehatan seperti Karbon Monoksida, Sulfur dioksida bahkan berbagai jenis polutan beracun. Banyaknya zat yang dihasilkan dari asap pembakaran dapat menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan, contohnya asap dari pembakaran kayu yang mengandung black carbon atau karbon hitam yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan seperti asma, ISPA, kanker paru-paru, kebutaan, penyakit jantung, bahkan mempengaruhi kemampuan kognitif anak. Munculnya asap dari pembakaran pun dapat menimbulkan berbagai masalah serius bagi lingkungan, seperti adanya efek rumah kaca hingga meningkatnya pemanasan global (Global Warming).
Jenis pembakaran juga mempengaruhi kandungan dari asap yang dihasilkan. Seperti: Kebakaran Hutan yang mengandung Karbon Monoksida (CO), Sulfur Dioksida (SO2), Nitrogen Dioksida (NO2), dan Ozon Permukaan. Serta Asap dari Pembakaran Sampah jenis apa pun, baik plastik, kayu, kertas, daun, maupun kaca, melepaskan banyak polutan beracun, yakni karbonmonoksida, formaldehida, arsenik, dioksin, furan, dan Voltile Organic Compound
Proses pembakaran memberikan efek yang buruk bagi lingkungan maupun kesehatan, karena banyaknya zat yang terkandung dalam asap yang dihasilkan dari proses pembakaran. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu alternatif penyelamatan yang setidaknya dapat mengurangi dampak dari asap pembakaran, agar dapat meminimalisirkan kemungkinan munculnya berbagai efek negatif baik dari segi kesehatan maupun keselamatan lingkungan.
TRACERAS (Filtrasi Cerobong Asap) merupakan salah satu alat tepat guna dari barang bekas, yang kemudian dimanfaatkan kembali menjadi mesin filter asap untuk mengurangi polusi udara kotor. Dengan adanya Traceras selain untuk memfilter asap kotor juga dapat membuat udara lebih bersih dan sehat.
Seperti yang kita ketahui bahwa asap membawa berbagai macam zat berbahaya baik bagi kesehatan maupun lingkungan. Salah satu dampak negatif bagi lingkungan adalah adanya efek rumah kaca yang mengakibatkan pemanasan global (global warming). Oleh karena itu langkah yang tepat untuk meminimalisir dampak tersebut adalah dengan cara memfilter asap. Traceras merupakan alternatif penyelesaian untuk masalah polusi udara kotor. Traceras memiliki beberapa alat filter asap didalamnya, diantaranya yaitu filter pancaran air, dua filter dari cangkang telur dan ijuk pohon pinus, satu filter dari busa serta satu filter dari kasa steril. Sehingga memungkinkan asap yang masuk dapat difilter dengan maksimal, serta asap yang dikeluarkan dari alat filter asap akan lebih bersih dan jernih. Traceras dapat mengurangi polusi udara setidaknya sebesar 45% dari banyaknya total asap yang dihasilkan tanpa proses penyaringan menggunakan alat filter asap.
Nama | : | Dina Apriliana |
Alamat | : | Desa Jambangan, Rt/Rw; 05/01, Kec.Bawang, Kab.Batang |
No. Telepon | : | 085225849057 |