Sekolah sebagai suatu instansi dibidang pendidikan yang banyak melakukan pengolahan data dalam pengadministrasian data baik data siswa, guru, pegawai maupun pengolahan data pembelajaran. Transformasi kegiatan belajar mengajarpun bertumbuh dibuktikan dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nadiem Makarim telah mengganti kurikulum pendidikan Indonesia menjadi Kurikulum Merdeka Belajar. Dalam pelaksanaan kurikulum merdeka guru memiliki keleluasaan dalam memilih perangkat ajar, sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Selain itu penerapan kurikulum berbasis projek atau P5 (Projek penguatan profile pancasila) yang bertujuan untuk memberikan pengalaman nyata dalam mewujudkan nilai nilai luhur pancasila juga tidak kalah penting dalam pembelajaran.
Sistem Edusmile (Education sistem base on student profile) dimaksudkan untuk memberikan wadah pada kegiatan belajar mengajar dan yang menerapkan kurikulum merdeka. Dengan banyaknya variabel yang dilibatkan dalam penerapan kurikulum merdeka menjadikan tantangan tersendiri dalam pengorganisasian dan pengelolaan informasi terkait akademik dan pembelajaran (perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan penilaian) yang tentunya lebih besar lingkupnya.
Inovasi yang dibuat pada Edusmile (Education sistem base on student profile) menerapkan prinsip Smile for parents diamana memberi kemudahan orangtua dalam mengakses hasil pembelajaran anak secara daring. Smile for teacher untuk menangani keleluasaan guru dalam memilih perangkat ajar yang sesuai dengan peserta didik. Smile for students, rencana pembelajaran yang terstruktur dan sesuai profile. Smile for management , yang dapat memberikan data eksekutif yang akurat dan informatif.
Kebutuhan pengorganisasian data pembelajaran yang menerapkan kurikulum merdeka tidak terlepas dari informasi assesmen diagnostik, pembuatan rencana pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, asessmen pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Untuk mencapai Teaching at the right level (TaRL) dimana pendekatan belajar yang tidak mengacu pada tingkat kelas, melainkan mengacu pada tingkat kemampuan siswa terjadi permasalahan yang dihadapi adalah guru kesulitan untuk membuat rencana pembelajaran yang sesuai kurikulum merdeka yang adaptif, kesulitan monitor progress capaian pembelajaran baik dari sisi guru, orang tua, siswa maupun manajemen yang mana progress capaian pembelajaran ini menjadi pertimbangan guru nantinya untuk melanjutkan pembelajaran pada siswa. Pada sisi assesment guru terkendala memberi ketuntasan capaian pembelajaran.
Edusmile menawarkan inovasi untuk pembelajaran kurikulum merdeka dimana dimulai dari asesmen diagnostik non-kognitif merupakan asesmen yang dilakukan guru untuk mengetahui kondisi psikologi, emosi, dan sosial siswa yang dilakukan pada saat penerimaan peserta didik baru. Assesmen diagnostik non-kognitif ini nantinya akan berbeda pada tingkat tiap jejang pendidikan. Rencana pembelajaran pada edusmile didesain untuk mempermudah guru dalam membuat rencana pemebelajaran dan capaian pembelajaran yang sudah disesuaikan dengan kurikulum merdeka.
Proses monitoring capaian pembelajaran siswa dilakukan dengan memberikan nilai assesment berdasarkan nilai ketuntasan (KKTP) hingga di susun berdasarkan bobot dari penilaian tersebut. Capaian pembelajaran siswa dan nilai ketuntasan dapat diakses oleh orang tua dalam hal ini orang tua juga dapat melakukan komunikasi kepada guru melalui buku komunikasi secara daring atas capaian pembelajaran dan nilai ketuntasan yang didapat sehingga memungkinkan adanya stimulasi orang tua terhadap siswa ketika dirumah. Dari sisi manajemen sangat terbantukan dengan informasi eksekutif penerimaan siswa baru beserta capaian perkembangan pembelajaran siswa.
Sistem pembelajaran yang adaptif sesuai dengan profil peserta didik (kognitif dan non kognitif), sesuai dengan kurikulum pembelajaran terbaru
Nama | : | Yogi Sambodo |
Alamat | : | Jalan Raya Songgolangit nomor 30, 001/011, Gentan, Baki, Sukoharjo |
No. Telepon | : | 085155175675 |