Daun pepaya biasanya dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai olahan makanan untuk dikonsumsi. Namun, daun pepaya dapat dimanfaatkan di bidang yang lain, contohnya kelautan dan perikanan. Daun pepaya juga dapat bermanfaat untuk ikan. Ekstrak dari daun pepaya bersifat anti bakteri dan anti jamur terhadap berbagai bakteri patogen pada ikan. Inovasi ini bertujuan untuk meneliti ekstrak daun pepaya sebagai bahan bersifat anti bakteri serta anti jamur yang berperan dalam mencegah pertumbuhan bakteri Vibrio sp., Aeromonas sp., Pseudomonas sp., dan bakteri patogen lainnya. Bakteri-bakteri itu sangat memengaruhi 00pertumbuhan pada ikan. Apabila bakteri tersebut tumbuh dan berkembang di dalam tubuh ikan dapat berdampak pada melambatnya pertumbuhan ikan. Tentunya hal ini sangat merugikan masyarakat khususnya pembudidaya ikan baik konsumsi maupun hias. Maka dari itu, kami menciptakan sebuah inovasi baru berupa pupuk organik dalam bentuk cair sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Budidaya ikan adalah salah satu bentuk budidaya perairan yang khusus membudidayakan ikan di dalam tangki atau ruang tertutup, biasanya untuk menghasilkan bahan pangan, ikan hias, atau sekadar rekreasi (pemancingan). Ikan yang paling banyak dibudidayakan adalah ikan lele, ikan nila, dan beragam jenis ikan hias. Budidaya perikanan bisa menjadi salah satu usaha yang menjanjikan karena ikan yang berperan sebagai sumber protein semakin digemari oleh semua kalangan masyarakat. Latar belakang utama kami membuat produk ini karena kami bertiga memiliki usaha di bidang perikanan. Selain itu, kami juga sering mendengar banyaknya berita atau permasalahan mengenai kegagalan budidaya ikan dalam kolam, banyaknya keluhan mengenai kesehatan dalam kolam, dan banyaknya pupuk untuk ikan tetapi dengan harga yang relatif tinggi. Oleh karena itu, kami berusaha untuk mencoba dan mencari bahan organik yang ramah lingkungan.
Daun pepaya yang biasanya dikonsumsi oleh masyarakat ternyata memiliki banyak sekali manfaat, salah satunya di bidang kelautan dan perikanan. Salah satu faktor penghambat dalam keberhasilan usaha budidaya perikanan adalah serangan penyakit pada tubuh ikan yang disebabkan oleh bakteri, jamur, parasit, maupun virus. Serangan penyakit pada tubuh ikan dapat berasal dari benih ikan, induk ikan, serta telur ikan yang belum menetas. Bakteri-bakteri penyebab penyakit ini terbilang cukup ganas dan berbahaya. Keberadaannya sangat memengaruhi pertumbuhan pada tubuh ikan. Bakteri itu dapat berdampak pada melambatnya pertumbuhan ikan. Bahkan, bakteri tersebut dapat mengakibatkan kematian dalam pembenihan maupun pembesaran pada ikan. Hal itu dapat mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat besar. Maka dari itu, perbaikan pada system budidaya perikanan masih diperlukan. Upaya pemberantasan dengan menggunakan bahan kimia dan obatobatan yang sejauh ini telah dilakukan oleh pembudidaya ikan mungkin belum memperoleh hasil yang maksimal dan sebenarnya tidak dianjurkan dalam penggunaannya. Oleh karena itu, kami menemukan sebuah inovasi baru berupa pupuk organik dalam bentuk cair sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Menurut Hadisuwito, pupuk organik cair adalah larutan yang berasal dari hasil pembusukan bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. Dibandingkan dengan pupuk anorganik cair, pupuk organik cair umumnya tidak merusak air meskipun digunakan berulang kali. Kami memilih daun pepaya sebagai bahan baku utama dalam proses pembuatan pupuk organik cair dikarenakan daun pepaya memiliki banyak manfaat. Dalam 100 gram daun pepaya, terdapat berbagai nutrisi di antaranya: karbohidrat 11,9 gram, protein 8,0 gram, lemak 2,0 gram, serat 1,5 gram, kalium 926,6 mg, kalsium 353 mg, vitamin C 140 mg, vitamin A, vitamin B1, B2, dan B3, vitamin E, dan lain sebagainya. Salah satu alasan mengapa kami menciptakan produk ini yaitu untuk membantu pembudidaya ikan baik konsumsi maupun hias mencegah perkembangbiakan bakteri, jamur, parasit, maupun virus pada tubuh ikan peliharaannya dengan cara yang lebih mudah, praktis, serta ramah lingkungan. Dengan demikian, penggunaan pupuk organik ciptaan kami dapat bermanfaat dan dapat diterapkan pada budidaya perikanan sebagai pemacu pertumbuhan ikan.
Selain itu, tujuan utama pembuatan pupuk organik cair ini yaitu untuk menumbuhkan fitoplankton maupun zooplankton dengan harapan dapat menjadi tambahan pakan untuk ikan. Dilansir dari The Biology Notes, fitoplankton adalah kelompok mikroalga yang mengapung bebas dan hanyut mengikuti arus air baik dalam ekosistem laut maupun ekosistem air tawar. Sedangkan, zooplankton adalah kelompok hewan kecil yang mengambang dan dapat berenang di laut maupun air tawar. Sehingga, fitoplankton merupakan tumbuhan dan zooplankton merupakan hewan. Fitoplankton dan zooplankton mempunyai pola hubungan berupa rangkaian hubungan antara pemangsa dan mangsa, pola ini kemudian membentuk jalur rantai makanan di dalam perairan. Produsen primer (fitoplankton) dimangsa oleh zooplankton, selanjutnya zooplankton dimakan oleh ikan-ikan kecil pada tingkatan tropik yang lebih tinggi (Bouman et al.).
Keunggulan adanya inovasi ini adalah sebagai berikut:
Nama | : | Albertus Haryo Saktiawan |
Alamat | : | Jalan Perintis Kemerdekaan Nomor 16, Dusun Kebayanan Sragen Manggis, Sragen Wetan, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen |
No. Telepon | : | 0812 2937 5757 |