Kabupaten Kendal memiliki wilayah yang berupa pegunungan dan pesisir. Wilayah tersebut memiliki keindahan alam yang tidak diragukan lagi, namun keindahan alam tersebut belum banyak diketahui oleh wisatawan dari luar daerah. Objek wisata yang terdapat di Kabupaten Kendal belum dikelola dengan baik, padahal masing-masing daerah sudah mencoba melakukan pengelolaan objek wisata sehingga menjadi kawasan objek wisata terpadu namun hanya beberapa wilayah saja. Jika seluruh kawasan objek wisata di Kabupaten Kendal dikelola dengan baik maka berimbas pada peningkatan perekonomian masyarakat sekitar.
Smart Tourism Integration merupakan salah satu cara mengelola pariwisata dengan terintegrasi mulai dari lokasi wisata, peta/rute perjalanan wisata, UMKM unggulan daerah wisata, biaya perjalanan wisata, dan transportasi wisata dikelola menjadi satu aplikasi “wis nang kendal” atau wisata nang kendal.
Wis nang kendal menampilkan fitur-fitur yang membantu para wisatawan mengetahui informasi objek wisata di Kabupaten Kendal. Wis nang kendal juga akan menunjukkan rute/peta perjalanan wisata dari titik wisatawan berada sehingga memudahkan wisatawan menuju objek wisata yang dituju. Wis nang kendal juga memberikan informasi berupa estimasi biaya wisata ke objek yang dituju, menampilkan produk unggulan UMKM daerah sekitar wisata, juga dilengkapi dengan fitur animasi dan video objek wisata.
Kabupaten Kendal memiliki 20 Kecamatan, dan 286 Desa/Kelurahan. Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kendal, pada akhir tahun 2022 jumlah penduduk di Kabupaten Kendal tercatat sebanyak 1.025.020 jiwa. Dengan Garis Pantai 42,4 km, KEK Industri 1000 Hektar, Kawasan Industri 5000 Hektar, Lahan Tani 22.666 Hektar, Kawasan Permukiman 5.485 Hektar. Jumlah penduduk tersebut didominasi oleh usia produktif (15-64 tahun) kurang lebih sebesar 71,09 persen. Sedangkan usia tidak produktif sebesar 30,76 persen yang terdiri dari usia 0-14 tahun (21,94persen) dan usia 65 tahun ke atas (6,97 persen). Jika melihat usia produktif yang sangat besar, kondisi ini sangat menguntung jika dibarengi dengan kualitas sumber daya manusia yang berkualitas, disamping itu letak geografis Kabupaten Kendal yang terdiri atas kawasan pegunungan dan pantai juga menjadi daya tarik tersendiri untuk mengembangkan desa wisata.
Untuk mengembangkan desa wisata perlu dilakukan bersama-sama mulai dari pemerintah daerah, desa, stakeholder dan masyarakat sekitar kawasan wisata. Upaya untuk mengembangkan pariwisata di Kabupaten Kendal ini tidak lepas dari visi pariwisata kendal 2021 – 2026. Berdasarkan visi pariwisata Kendal yang menyebutkan bahwa kendal sebagai destinasi pariwisata yang bertumbuh, berdaya saing dan berkelanjutan. Dari visi tersebut sehingga dirumuskan menjadi empat model pengembangan kawasan pariwisata yang menjadi konsep visi pariwisata Kendal 2021-2026. Yakni sports tourism, culture ands heritage tourism, edu tourism dan sepiritual tourism (sumber : https://disporapar.kendalkab.go.id ). Empat model ini akan menjadi program wisata prioritas dengan melihat potensi alam, keberadaan UMKM, dan desa wisatanya yang selama ini dimiliki atau menjadi aset dari Pemerintah Daerah Kabupten Kendal.
Dengan visi tersebut diatas maka perlu adanya pengelolaan pariwisata yang dapat mengeksplore semua keunggulan-keunggulan yang dimiliki sehingga dapat menjadikan keunggulan daerah sebagai potensi lokal yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat pada umumnya dan masyarakat sekitar kawasan wisata pada khususnya. Hal ini juga berkaitan dengan potensi kawasan desa wisata yang sedang dikembangkan oleh kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif atau yang diistilahkan dengan nama rural tourism.
Keberadaan objek wisata di daerah belum berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di kawasan wisata, padahal potensi lokal dari masyarakat sekitar kawasan wisata sudah memiliki produk mumpuni untuk ditawarkan pada pelancong atau wisatawan yang berkunjung di kawasan wisata tersebut. Pemerintah berperan dalam mendukung infrastruktur jalan yang menuju kawasan wisata sehingga mudah diakses oleh moda transportasi umum maupun pribadi. Salah satu yang menjadi perhatiannya adalah pengelolaan pariwisata yang terintegrasi dengan UMKM lokal sekitar daerah wisata. Informasi tentang pariwisata di kabupaten kendal juga sangat minim, informasi yang ada hanya sebatas media sosial dan tidak secara detail menjelaskan tentang keunggulan dari kawasan wisata, potensi keunggulan lokal (misal : produk kerajinan, makanan, dsb) yang dihasilkan oleh masyarakat di kawasan sekitar wisata, rute atau moda transportasi yang digunakan yang terintegrasi dalam satu aplikasi. Dengan latar belakang tersebut maka perlu adanya pengelolaan pariwisata dengan menggunakan teknologi informasi sehingga informasi objek wisata, produk UMKM, rute, dan transportasi dapat terintegrasi dalam sistem atau aplikasi. Aplikasi yang penulis kembangkan yaitu tentang Smart Tourism Integration. Aplikasi ini berbasis Android yang berisi tentang informasi tentang kawasan wisata kabupaten kendal, produk UMKM sekitar wisata, rute menuju kawasan wisata, transportasi menuju kawasan wisata, dan terintegrasi dalam satu sistem.
Aplikasi ini dikembangkan secara online dan didukung oleh aplikasi smartphone berbasis android. Dengan dukungan hal tersebut maka aplikasi ini mudah. Selain itu aplikasi WIS NANG KENDAL juga sudah dilengkapi dengan fitur animasi sehingga memudahkan wisatawan dalam mencari tahu objek wisata di Kabupaten Kendal.
Wisatawan yang hendak pergi ke objek wisata di Kabupaten Kendal juga dapat mengetahui estimasi biaya yang dibutuhkan sehingga dapat memudahkan wisatawan dalam mengelola keuangan. Disamping itu, juga sudah tersedia juga estimasi biaya transportasi, wisatawan juga dapat mengetahui informasi dan kunggulan di seluruh objek wisata di Kabupaten Kendal karena sudah dilengkapi animasi dan video objek wisata di Kabupaten Kendal
Nama | : | Didin Herlinudinkhaji |
Alamat | : | Jl. Sunan Kudus, Sembung Cepiring Rt. 08/02 Kec. Cepiring Kab. Kendal |
No. Telepon | : | 0895333065460 |