Suatu terobosan baru memproduksi Minyak biji labu kuning (MBLK) menjadi suatu produk antara untuk membuat kosmetik dan pangan fungsional karena adanya kandungan senyawa bio aktif Skualen yang bernilai ekonomi tinggi. Pada awalnya Skualen ditemukan di dalam minyak hati ikan hiu laut dalam. Selain untuk diambil siripnya, manfaat untuk kesehatan ini semakin memperkuat alasan manusia melakukan perburuan hiu. Padahal Hiu laut dalam termasuk jenis hiu yang reproduksinya sangat lambat sehingga jika terus diburu tanpa kendali suatu saat hiu laut dalam hanya tinggal kenangan.
Penggantian substrat squalene hewani dengan squalene tumbuhan yang lebih ramah lingkungan merupakan salah satu solusi yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan pasar squalen sekaligus mengurangi penggunaan squalene hewani. Minyak biji labu kuning menunjukkan kandungan squalene yang tinggi bahkan melampaui kandungan squalene minyak zaitun yang selama ini digunakan sebagai sumber squalene tumbuhan. Maka dari itu “Menggantang Minyak biji Labu kuning sebagai Produk Antara Kosmetik dan Pangan Fungsional” menjadi suatu keniscayaan yang menjanjikan.
Minyak biji labu kuning diperoleh dengan metoda ekstraksi dingin secara maserasi menggunakan pelarut organik, kemudian dilanjutkan dengan pemurnian. Minyak yang diperoleh diuji mutunya sesuai SNI minyak nabati. Produk yang dihasilkan masih berupa minyak Biji Labu Kuning kasar yang kaya akan skualen.
Hasil penelitian menunjukkan kandungan minyak murni biji labu kuning sekitar 20-30 % dengan kandungan skualene dalam minyak sekitar 8 %. Dampak inovasi ini bisa dirasakan oleh petani labu kuning karena produknya menjadi lebih bernilai ekonomi sekaligus menciptakan lapangan kerja baru, sedangkan bagi dunia ikut berpartisipasi dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup khususnya kehidupan hiu laut dalam.
Ada 2 masalah yang dihadapi, yang pertama yaitu masalah lokal tentang bagaimana meningkatkan pemanfaatan tanaman Labu kuning (Cucurbita moschata Durch) . Tanaman ini diketahui menghasilkan minyak biji yang kaya akan skualen ( Soetjipto dkk., 2018). Di pulau Jawa, jumlah produksi buah labu kuning pada tahun 2014 mencapai 214.941 ton/tahun, sedangkan di Jawa Tengah mencapai 69.201. (AW PRAKARSA · 2017). Kabupaten Semarang merupakan salah satu penghasil labu kuning, terutama di daerah Kopeng, namun demikian terlihat masih banyak labu kuning yang tidak termanfaatkan. Selain Geplak Waloh sebagai salah satu produk khasnya, biji labunya belum banyak dimanfaatkan karena biji labu hanya diproses menjadi Kuaci, padahal di dalam bijinya terdapat “ emas “ yang belum tergali. Masalah yang ke dua adalah masalah global terkait dengan kelangsungan hidup hiu laut dalam yang semakin mengenaskan karena jumlahnya yang terus menyusut dengan cepat. WWF Indonesia melaporkan paling tidak sekitar 10 juta ekor / tahun hiu laut dalam di bunuh dalam perburuan ilegal di perairan Indonesia. Selain itu BBC juga melaporkan sekitar 100 juta ekor hiu dibantai tiap tahunnya. Solusi yang ditawarkan adalah mengganti sebagian / seluruh kebutuhan squalene hewani /hiu pasar dunia dengan skualene ramah lingkungan yang berasal dari tumbuhan.
Pada awalnya Skualen ditemukan di dalam minyak hati ikan hiu laut dalam, kemudian terbukti sangat berkhasiat untuk kesehatan terutama untuk kulit, sebagai agensia anti kanker, antiaging bahkan sebagai salah satu bahan dasar pembuatan vaksin termasuk vaksin Covid-19. Selain untuk diambil siripnya manfaat ini semakin memperkuat alasan manusia melakukan perburuan hiu laut dalam. Sebenarnya Ikan Hiu merupakan predator yang memiliki tugas menjaga kesinambungan rantai makanan di ekosistem laut. Namun demikian, keberadaan ikan hiu sering diburu para nelayan karena sirip ikan hiu memiliki nilai jual tinggi. Selain itu, hampir seluruh tubuh dari hiu juga memiliki manfaat. Padahal kita tahu Hiu laut dalam termasuk salah satu jenis hiu yang reproduksinya sangat lambat sehingga jika terus diburu suatu kali hiu laut dalam tinggal kenangan.
Suatu terobosan baru membuat MBLK menjadi suatu produk antara untuk membuat kosmetik dan pangan fungsional karena mengandung senyawa bio aktif Skualen. Skualen (C30H50) merupakan senyawa polihidrokarbon tidak jenuh yang terdapat dalam minyak hati ikan hiu laut dalam seperti genus Squallus, Zameus dll. Skualen memiliki berat molekul 410,7 dan memiliki nama kimia 2,6,10,15,19,23-hexamethyl-2,6,10,14,18,22-teracosahexaene (Spanova & Daum, 2011). Pertama kali ditemukan pada tahun 1906 oleh Dr. Mitsumaru Tsujimoto dari Jepang, seorang peneliti ahli minyak dan lemak. Skualene yang telah dipisahkan dan dimurnikan ternyata merupakan senyawa “ajaib” untuk kesehatan manusia. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam bidang industri kosmetika dan obat-obatan, skualen digunakan untuk perawatan kulit sebagai antioksidan (Amarowicz, 2009). Menurut (Gunes, 2013), skualen berperan sebagai antioksidan dan agensia anti kanker, serta untuk detoksifikasi, selain itu mengkonsumsi skualen dalam jumlah besar tidak menyebabkan meningkatnya kadar triasilgliserol serta kolesterol didalam darah, bahkan (Gabas-Rivera et al., 2014) mengatakan bahwa skualen dapat menurunkan level oksidasi di dalam tubuh dan meningkatkan kadar high density lipoprotein (HDL). Kebutuhan pasar akan skualen semakin meningkat ketika skualen juga digunakan sebagai salah satu bahan pembuat vaksin Covid 19.
Perburuan hiu tiap tahun terus meningkat untuk diambil sirip dan hatinya, sirip hiu digunakan sebagai bahan makanan yang bernilai tinggi, sementara hatinya diekstrak diambil minyaknya, di dalam minyak inilah ditemuka skualene dalam jumlah besar. Data perburuan hiu tahun 2013 dilaporkan 100 juta ekor/ tahun atau sekitar 6-9 % dari populasi yg ada. https://sentientmedia.org/how-many-sharks-are-killed/. Jika keadaan ini dibiarkan, bukannya tidak mungkin suatu kali hewan laut ini tinggal cerita. Untuk memenuhi kebutuhan skualene di pasaran maka perlu dicari skualen lain yang lebih ramah lingkungan ( eko-skualen) bebas dari pembunuhan dan penumpahan darah, maka skualene tumbuhan adalah jawabannya.
Olive oil atau minyak zaitun selama ini menjadi sumber utama skualen tumbuhan ( eko-skualen atau skualen ramah lingkungan). Selain skualen minyak zaitun, biji jagung, kedelai dan bunga matahari juga dilaporkan mengandung skualen namun jumlahnya tidak setinggi minyak zaitun ( Ovidiu Popa et al., 2015).
Pangan Fungsional merupakan salah satu hasil olahan pangan yang mengandung bahan aktif yang diketahui atau terbukti mampu meningkatkan status kesehatan, mencegah timbulnya penyakit tertentu atau memberikan pengaruh fisiologis menguntungkan bagi tubuh. Pangan Fungsional sering disebut juga sebagai pangan kesehatan atau nutraseutikal ( Muchtadi, D., 2012).
Dari serangkaian penelitian yang telah dilakukan ternyata minyak Biji Labu kuning (MBLK) mengandung skualen dalam jumlah yang cukup tinggi melebihi minyak zaitun, maka dari itu produksi MBLK merupakan suatu keniscayaan yang perlu digarap untuk meningkatkan pendapatan petani waloh/labu kuning. Memang untuk memproduksi skualen tidak mungkin dilakukan oleh petani atau pengusaha kecil karena membutuhkan peralatan khusus dengan teknologi yang tepat, tetapi menghasilkan MBLK sebagai bahan antara menuju skualen, bukan hal yang mustahil. Dalam proposal ini hanya diusulkan sampai produk MBLK saja. Tahap pengembangan selanjutnya industri akan memurnikan MBLK sampai memenuhi syarat SNI minyak nabati sehingga dapat menjadi supplier industri besar kosmetik, pangan maupun obat. Pengembangan dari produk antara ini bisa menuju produk kosmetika misalnya lotion, hair oil, dan produk kosmetika perawatan kulit. Produk pangan fungsional seperti mayonaise MBLK, Minyak salad mengandung squalene maupun diolah menjadi soft capsul, suplemen seperti yang sudah banyak beredar dalam masyarakat.
Adanya kandungan Skualen di dalam produk antara MBLK ini menjadi keunggulan Inovasi tersendiri, karena sampai saat ini produk MBLK yang beredar di pasaran tidak menyinggung kandungan skualen di dalamnya. Sehingga adanya skualen yang masih terkandung di dalam MBLK menjadi suatu keunggulan tersendiri dibanding produk sejenis yang sudah ada.
Nama | : | Dra. Hartati Soetjipto, M.Sc. |
Alamat | : | Program Studi Kimia FSM UKSW, Diponegoro 52-60, Salatiga |
No. Telepon | : | 082136307858 |