Kimpul (Xanthosoma sagittifolium) adalah jenis umbi talas-talasan.  Kimpul juga disebut sebagai talas belitung atau Blue Taro dalam bahasa Inggris. Kimpul termasuk famili Areacea dan merupakan tumbuhan menahun yang mempunyai umbi batang maupun batang palsu yang sebenarnya adalah tangkai daun. Umbinya digunakan sebagai bahan makanan dengan cara direbus ataupun digoreng.

Menurut Bukabi Deptan (2009) tanaman kimpul ini mudah dibudidayakan. Pada umumnya petani menanam kimpul di pekarangan, rumah, tegalan atau sawah sebagai tanaman sela palawija di musim kemarau. Rata-rata hasil per rumpun berkisar antara 0,25-20 kg. Xanthosoma sagittifolium dapat dibedakan dengan Colocasia esculenta dari bentuk umbi, bentuk daun, dan letak tangkai daunnya.

Salah satu keunggulan dari kimpul adalah terdapat kandungan senyawa bioaktif berupa senyawa diosgenin. Senyawa diosgenin bermanfaat sebagai antikanker, memiliki efek hipoglikemik, dan menghambat proliferase sel (Jatmiko dan Estiasih, 2014). Keunggulan lain dari kimpul adalah patinya mudah untuk dicerna. Hal ini dikarenakan patinya terdapat amilosa dalam jumlah yang cukup banyak, yaitu sekitar 20-25 % dan ukuran dari granula patinya cukup kecil. Selain itu, kimpul juga bebas dari gluten, sehingga pangan hasil olahan dari kimpul dapat dikonsumsi oleh individu yang alergi gluten (Koswara, 2014).

Kekurangan kimpul yaitu mengandung asam oksalat. Adanya senyawa oksalat pada kimpul saat dikonsumsi dapat menyebabkan rasa gatal pada rongga mulut dan tenggorokan. Rasa gatal tersebut dapat diakibatkan oleh adanya tusukan dari jarum kristal yang ada pada kalsium oksalat yang terbungkus dalam kapsul transparan yang berisi cairan yang ada di antara sel-sel umbi (Koswara, 2014). Penanganan atau pemrosesan kimpul secara tepat dapat menghilangkan kandungan asam oksalat yang ada.

Umbi kimpul memiliki potensi dan prospek yang cukup besar untuk diolah sebagai bahan makanan alternatif selain nasi. Kimpul di pasaran masih dinilai sebelah mata dan harga dari kimpul sendiri sangat murah. Kerasa mencoba mengambil peluang adanya persediaan bahan baku yang murah dan ada di Kabupaten Purworejo, memberikan nilai tambah kimpul untuk dapat bersaing pada pasar yang luas, dengan cara mengolah kimpul menjadi keripik. Keripik dari bahan baku kimpul memiliki berbagai rasa original, balado, pedas, keju atau sapi panggang, sehingga Kerasa (Keripik Kimpul Aneka Rasa) by Keripik Hanafi dapat menyasar semua kalangan.

Kerasa dikembangkan dengan semangat “pangan lokal harus naik kelas” selain beraneka rasa, desain kekinian pada kemasan dan sistem pengamanan makanan (sealer dan zip lock). Misi Kerasa menjadi pioner makanan olahan dari kimpul yang dijadikan camilan lezat dan bergizi berupa keripik yang mampu bersaing minimal di pasar nasional. Selain itu, Kerasa kedepannya dapat dikenal dan dijadikan alternatif pilihan oleh-oleh khas Purworejo.

Keripik Hanafi sebagai camilan yang lezat dan bergizi bukan hanya sekadar bisnis yang mencari keuntungan materi semata, namun juga memberikan kebermanfaatan bagi lingkungan sekitarnya, seperti tenaga kerja produksi, petani kimpul (bahan baku). dan masyarakat sebagai reseller. Produk Kerasa mengandung banyak nilai-nilai dan kenggulan yang dapat menjadi alasan konsumen memilih produk Kerasa.

Keunggulan Kerasa adalah kimpul sebagai bahan baku keripik. Bahan baku ini cukup jarang diolah menjadi camilan keripik. Hal ini menjadi keunggulan kompetitif dengan produk lain (serupa yang mengolah umbi-umbian). Keunggulan lainnya dari Kerasa by Keripik Hanafi yaitu memiliki berbagai varian rasa mulai dari original, keju, sapi panggang, pedas dan balado. Berbagai varian ini dapat menjadi pilihan untuk customer, misal untuk anak-anak bisa menikmati rasa original, keju atau sapi panggang. Untuk rasa pedas dapat dinikmati remaja atau dewasa yang pecinta pedas. Berbagai varian rasa tersebut diciptakan untuk memanjakkan lidah customer.

Selain itu, keunggulan ketiga Kerasa ini memiliki desain kemasan yang menarik, menggunakan papermetal sehingga ketahanannya akan lebih lama apabila dibandingkan dengan kemasan bening. Kemasan sudah standing pouch dengan menggunakan ziplock, ketika customer belum habis menikmatinya maka dapat menggunakan ziplock tersebut untuk meyimpannya kembali. Pengemasan keripik ini juga menggunakan sealer, sehingga terdapat dua pengaman kemasan yaitu sealer dan ziplock.