Selama ini latoh(Caulerpa racemosa) masih belum termanfaatkan secara maksimal padahal latoh(Caulerpa racemosa)mengandung banyak sekali kandungan gizi, salah satunya yaitu vitamin C. Nori merupakan makanan yang berasal dari Jepang yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Latoh(Caulerpa racemosa)dapat digunakan untuk bahan baku pembuatan nori yang lebih ekonomis karena harganya murah dan mudah didapat di Kabupaten Rembang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka, eksperimen,uji vitamin C dan uji organoleptik. Eksperimen dilakukan untuk mengetahui adanya kandungan vitamin C pada nori latoh(Caulerpa racemosa).Uji organoleptik atau kesukaan dengan menggunakan indikator tekstur, warna, dan rasa melalui angket yang disebarkan pada 35 panelis.
Hasil penelitian menunjukan bahwa latoh(Caulerpa racemosa)dapat digunakan dalam pembuatan nori. Latoh(Caulerpa racemosa) dalam pembuatan nori efektif karena selain mengandung vitamin C, latoh(Caulerpa racemosa) harganya murah dan mudah didapat sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dan berdasarkan uji organoleptik tekstur, warna dan rasa sangat disukai oleh responden. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, saran yang dapat diberikanpenelitiadalahdiharapkanmasyarakatdapatmemanfatkanLatoh(Caulerpa racemosa)secaramaksimal sebagai alternatif bahan baku pembuatan nori sebagai makanan sehat sumber vitamin C.
Kata Kunci :latoh , nori, vitamin C.
Kabupaten Rembang merupakan daerah yang berada di pesisir Jawa Tengah. Hasil laut yang berperan penting untuk meningkatkan perekonomian adalah garam dan perikanan, tetapi sebenarnya masih terdapat hasil laut yang belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat salah satu nya latoh/anggur laut (Caulerpa racemosa) yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Rembang. Latoh (Caulerpa racemosa) merupakan salah satu spesies rumput laut yang masuk dalam Familia Chlophycea dan bernama latin Caulerpa racemosa. Dibandingkan dengan spesies rumput laut Eucheuma cottoni dan gracilaria. Latoh (Caulerpa racemosa) terbilang kurang populer. Latoh (Caulerpa racemosa) merupakan lalapan yang cukup diminati oleh masyarakat lokal. Mereka belum mengetahui kandungan dan manfaat latoh. Umumnya latoh (Caulerpa racemosa) dimanfaatkan sebagai makanan dalam bentuk urap atau salad. Latoh (Caulerpa racemosa) juga memiliki banyak manfaat. Oleh karena itu, peneliti ingin membahas tentang kandungan dan manfaat lato (Caulerpa racemosa), salah satunya adalah dengan membuat olahan latoh (Caulerpa racemosa) menjadi nori. Nori merupakan makanan berupa lembaran dari bahan dasar rumput laut yang berasal dari Jepang. Nori digunakan sebagai hiasan dari penyedap berbagai macam masakan jepang, contohnya lauk sewaktu makan nasi dan bahan makanan ringan seperti senbei. Pada umumnya latoh (Caulerpa racemosa) mengandung kadar air yang tinggi, kadar lemak, protein, dan vitamin A,B,C,D, dan K. Kandungan yang terdapat dalam latoh (Caulerpa racemosa) memiliki banyak manfaat yang dibutuhkan oleh tubuh, salah satunya ialah vitamin C. Vitamin C termasuk dalam golongan vitamin antioksida yang mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstra seluler. Kita dapat menemukan vitamin C sayuran seperti sayur brokoli, kol, kale, paprika. Di Rembang terdapat banyak sekali latoh (Caulerpa racemosa) namun tumbuhan ini masih belum dikenal oleh masyarakat Rembang. Untuk itu peneliti akan membuat cemilan atau makanan yang berbahan dasar latoh (Caulerpa racemosa) salah satunya adalah nori sebagai inovasi pengganti makanan berserat tinggi yang dapat menunjang perekonomian masyarakat di Rembang. Dari latar belakang diatas peneliti akan menjadikan penelitian ini dengan judul “PEMANFAATAN LATOH (Caulerpa racemosa) DALAM PEMBUATAN NORI SEBAGAI MAKANAN SEHAT SUMBER VITAMIN C”
Nori merupakan salah satu produk olahan rumput laut alami yang dikeringkan berbentuk lembaran tipis yang bernilai gizi tinggi. Nori sering digunakan sebagai bahan pelengkap untuk pembuatan makanan Jepang dan bisa dimakan secara langsung sebagai cemilan. Berdasarkan uji vitamin C maka nori latoh atau angggur laut mengandung vitamin C dan hal ini dibuktikan dengan adanya warna ungu pada nori latoh setelah ditetesi dengan lugol dan larutan maizena. Selain mengandung vitamin C, latoh (Caulerpa racemosa) menurut (Sedjati, 2018) kadar proksimat rumput laut(Caulerpa racemosa) komposisi kadar air 91,06 %, kadar abu 5,22%, kadar protein 0,80 %, kadar lemak 0,03% , kadar karbohidrat 2,89% dan kadar garam 3,86%. Berdasarkan kandungan gizi maka latoh (Caulerpa racemosa) bisa dijadikan produk olahan pangan berupa nori. Berdasarkan uji organoleptik pada tabel 4.2. menunjukkan bahwa uji tekstur yang dilakukan pada 35 responden menunjukkan bahwa nori latoh (Caulerpa racemosa) berdasarkan teksturnya ada 3 responden yang cukup suka, 5 responden yang suka dan ada 27 responden yang sangat suka. Tekstur berhubungan dengan kelembutan atau kekerasan suatu produk makanan. Hal ini disebabkan karena tekstur dari nori latoh ini halus karena dalam pembuatan nori latoh (Caulerpa racemosa) yang kadar airnya 90% air. Pada pembuatan nori kami membutuhkan 250 gram latoh dan CMC (Carboxy Methyl Cellulosa) seberat 3 gram yang fungsinya sebagai perekat. CMC adalah turunan selulose yang tidak beracun berwarna putih yang berfungsi sebagai perekat atau penstabil adalah sama dengan nori yang berbahan baku rumput laut maka produk yang dihasilkan dapat bersaing dengan produk komersial. Dari hasil kesukaan terhadap warna yang dilakukan pada 35 responden menunjukkan bahwa nori dari latoh (Caulerpa racemosa) ada 2 responden yang cukup suka, 5 responden yang suka dan ada 28 responden yang sangat suka. Hal ini disebabkan karena warna nori dari latoh (Caulerpa racemosa) berwarna hijau segar, hal ini karena pembuatan nori dari latoh (Caulerpa racemosa) dengan cara latoh (Caulerpa racemosa) 250 gram, CMC 3 gram diblender dan setelah itu dioven selama 55 menit membuat warna hijau dari latoh (Caulerpa racemosa) tetap hijau segar. Menurut (Merdekawati dan Susanto,2009) dalam (Dhanang,2019). Warna hijau dari klorofil dapat digunakan sebagai pewarna alami dan klorofil pada latoh(Caulerpa racemosa) yang dikonsumsi dapat membantu dalam penyerapan zat gizi, membersihkan saluran pembuluh darah, menjaga pH darah (asam basa) , mengurangi bau mulut, dan menjaga kesehatan sistem pencernaan. Manfaat lain dari korofil adalah untuk meningkatkan imunitas tubuh, sumber energi , anti depresan pada susunan saraf pusat, mencegah konstipasi, perbaikan jaringan, dan membantu pembentukan hemoglobin. Dari hasil uji kesukaan terhadap rasa ada 2 responden yang tidak suka, 2 responden yang cukup suka dan ada 27 responden yang sangat suka. Hal ini disebabkan karena rasa nori latoh Caulerpa racemosa) gurih dan amis laut. karena berdasarkan uji proksimat latoh (Caulerpa racemosa) mengandung kadar garam 3,86 (Sedjati,2018). Penerimaan secara keseluruhan nori latoh (Caulerpa racemosa) yang dibandingkan dengan produk yang ada di pasaran tidak berbeda nyata. Dengan demikian , nori latoh (Caulerpa racemosa) bisa diterima oleh masyarakat.
Latoh(Caulerpa racemosa) efektif digunakan sebagai bahan alternatif dalam pembuatan nori karena mudah didapat di kabupaten Rembang. Selain itu harganya yang relatif murah, meskipun latoh (Caulerpa racemosa) termasuk tanaman musiman tetapi di Rembang sudah bisa dibudidayakan baik di bak maupun di tambak sehingga tidak perlu khawatir kekurangan bahan baku utama untuk pembuatan nori. Selain itu jika dibandingkan dengan nori di pasaran yang berasal dari rumput laut berasal dari ganggang merah sedangkan nori dari latoh (Caulerpa racemosa) berasal dari ganggang hijau kaya akan klorofil. Latoh (Caulerpa racemosa) yang belum diolah secara optimal membuat harga jual latoh (Caulerpa racemosa) rendah. Dengan adanya inovasi pembuatan nori dari latoh (Caulerpa racemosa) diharapkann bisa meningkatkan harga jual latoh (Caulerpa racemosa) lebih tinggi yang nantinya akan meningkatkan perekonomian dan diversifikasi produk berbasis rumput laut masyarakat kabupaten Rembang.
Nama | : | NURAINI, S.P. |
Alamat | : | SMPN 1 Rembang, Jalan Gajah Mada no.3 Rembang |
No. Telepon | : | 081390250874 |