Desa Karanggadung mempunyai lahan persawahan berupa sawah tadah hujan. Ketika musim hujan tiba area tersebut akan menampung air hujan yang turun dalam jangka waktu yang lama sehingga menjadi tempat ikan betok untuk berkembang biak. Ikan betok berada dalam jumlah yang melimpah ketika air surut. Kelimpahan ikan betok kurang diminati dan dimanfaatkan oleh masyarakat padahal ikan betok mempunyai nilai gizi yang bagus. Hal ini disebabkan karena ukuran ikan yang relatif kecil dan banyak durinya.
Ikan betok sebagai bahan pangan yang bergizi mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi makanan yang lebih enak dan bernilai jual. Selama ini masyarakat hanya mengolah ikan betok hanya dengan digoreng biasa sehingga menjadi kurang menarik. Maka agar tampilan ikan betok lebih menarik, lebih bernilai komersial perlu dilakukan kreatifitas dalam pengolahan ikan betok sebagai bahan baku utama menjadi Bonitok( abon ikan betok).
Proses pembuatan Bonitok terbilang mudah dan dapat diterapkan pada skala rumah tangga, karena menggunakan peralatan yang sederhana .Tahap pembuatan bonitok terdiri dari pengukusan ikan, pencabikan ikan kemudian penggorengan untuk mengurangi kadarair pada ikan. Bonitok ini dapat dikembangkan oleh ibu rumah tangga untuk menambah pendapatan keluarga. Dari aspek ekonomi bonitok dapat menjadi alternatif kreasi kuliner dalam bentuk abon dengan memanfaatkan bahan yang lebih murah dan cara yang mudah. Biaya produksi terbilang cukup murah sebesar Rp.8312 per bungkus, jika dijual Rp. 15000 per bungkus maka keuntungannya adala Rp. 6688 atau 44,58%. Kata kunci: Bonitok, ikan betok, sawah tadah hujan.
Desa Karanggadung merupakan salah satu desa di kecamatan Petanahan kabupaten Kebumen yang merupakan wilayah pesisir dengan jarak ±300m ke arah pantai selatan Jawa atau samudra Hindia. Desa yang terletak di daerah pesisir ini sebagian besar mata pencaharian sebagai petani. Adapun seluruh area persawahan di tempat ini merupakan sawah tadah hujan.
Lahan sawah tadah hujan merupakan lahan sawah yang dalam setahunnya minimal ditanami satu kali tanaman padi .Lahan pertanian ini tidak mendapatkan suplai air irigasi sehingga kebutuhan air sangat bergantung pada hujan . Lahan sawah tadah hujan umumnya tidak subur/miskin hara. Jika musim hujan datang dan hujan turun terus menerus maka lahan ini akan tergenangi air dalam waktu yang cukup lama. Hal ini memicu warga untuk memelihara benih ikan air tawar seperti ikan nila,ikan mas ,ikan bawal. Namun ada juga ikan yang hidup tanpa dipelihara seperti ikan gabus,ikan sepat, ikan betok dan beberapa jenis ikan lain. Populasi ikan betok ini biasanya melimpah tetapi warga kurang berminat untuk mengolah karena durinya banyak, tajam dan dagingnya sedikit serta ukuran ikan betok ini kecil ,cukup merepotkan warga sehingga biasanya dibiarkan begitu saja sampai lahan kering atau diambil hanya untuk hobi.
Ikan betok umumnya hidup liar di perairan air tawar. Masyarakat mengenal ikan betok dengan berbagai nama seperti betok,betik,puyu-puyu, papuyu. Ikan betok dikenal kemampuannya memanjat ke daratan oleh sebab itu ikan ini disebut juga sebagai climbing gouramy. Ikan betok bersifat agresif dan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Bentuknya lonjong lebih pipih ke belakang. Ukuran kepala lebih besar dibandingkan badan, Memiliki tekstur dan teksturnya mirip seperti duri sisik yang keras, termasuk ikan kecil karena hanya dapat tumbuh maksimal 25 cm, namun secara umum ikan betik ditemukan hanya mencapai 20 cm. Bagian atas tubuhnya berwarna lebih gelap dibandingkan yang lainnya mulai dari warna kehijauan ,kecoklatan, hingga kehitaman. Insang bagian belakang memiliki tutup yang bergerigi tajam. Ikan betok mempunyai sirip punggung yang panjang, bagian depan disokong oleh 16-19 jari –jari keras yang runcing seperti duri, bagian belakang lebih pendek dari pada bagian depan disokong oleh 7-10 jari-jari lunak . Sirip dubur lebih pendek dari pada sirip punggung. Bagian depan disokong oleh 9-11 jari-jari lunak. Sirip dada tidak mempunyai jari-jari keras, disokong oleh 14-16 jari-jari lunak, terletak i depan bawah pada bagian belakang tutup insang . Sirip perut terletak di depan bawah sirip dada, disokong oleh 1 jari-jari keras yang besar berujung runcing dan 5 jari-jari lunak.
menurut (NG,2020), nilai gizi ikan betok (Anabas testudineus Bloch) per 100gr BDD(Berat Dapat Dimakan) adalah sesuai tabel berikut:
|
|
% AKG |
Energi |
120 kkal |
5.58 % |
Lemak total |
4.90 g |
7.31 % |
Vitamin A |
0 mcg |
0 % |
Vitamin B1 |
0 mg |
0 % |
Vitamin B2 |
0.05 mg |
5 % |
Vitamin B3 |
3.10 mg |
20.67 % |
Vitamin C |
0 mg |
0 % |
Karbohidrat total |
4.60 g |
1.42 % |
Protein |
14.30 g |
23.83 % |
Serat pangan |
0 g |
0 % |
Kalsium |
329 mg |
29.91 % |
Fosfor |
436 mg |
62.29 % |
Natrium |
240 mg |
16 % |
Kalium |
169 mg |
3.60 % |
Tembaga |
800 mcg |
100 % |
Besi |
1.50 mg |
6.82 % |
Seng |
1.10 mg |
8.46 % |
β -karoten |
0 mcg |
- |
Karoten total |
|
- |
Air |
75 g |
- |
Abu |
1,2 g |
- |
Adapun manfaat mengkonsumsi ikan betok terhadap kesehatan adalah:
Minat masyarakat terhadap konsumsi ikan betok ini memang rendah dikarenakan memang duri-durinya yang tajam dan ukuran yang relatif kecil. Pengolahan biasanya hanya digoreng. Oleh karena itu tercetuslah pembuatan abon dari ikan betok.
Kelebihan produk perikanan dibandingkan dengan produk hewani lainnya yaitu:
Disamping itu ikan juga mempunyai kekurangan yaitu memiliki kandungan air yang tinggi (80%), pH tubuh ikan yang mendekati netral dan daging ikan yang sangat mudah terjadi autolysis sehingga lebih cepat membusuk. Oleh karena itu diperlukan pengolahan produk berbahan ikan ini agar lebih awet .
Bahan makanan basah memiliki masa simpan yang singkat karena mudah rusak. Usaha memperpanjang umur simpan dan meningkatkan cita rasa dapat dilakukan dengan pengolahan bahan pangan tersebut agar mempunyai cita rasa berbeda seperti dalam bentuk abon.
Makanan memegang peranan penting untuk mempertahankan hidup dan sebagai sumber energi untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup. Ketersediaan makanan dalam jumlah cukup dan bergizi merupakan hal yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh.
Abon merupakan makanan yang terbuat dari serat daging hewan (sapi, kerbau, ayam,ikan) yang disuwir-suwir dengan berbentuk serabut,Kemudian ditambahkan berbagai macam bumbu lalu digoreng. Abon sebenarnya merupakan produk daging awet yang sudah lama dikenal oleh masyarakat. Produk yang dihasilkan mempunyai bentuk yang lembut,rasa yang enak ,bau yang khas dan daya simpan relatif lebih lama. Abon adalah salah satu jenis produk IMF(Intermediate Moisture Food) atau produk pangan semi basah yang memiliki tingkat keawetan tertentu karena mempunyai kadar air sekita 10-40% dan aktivitas air antara 0,60-0,85 sehingga tidak mudah ditumbuhi bakteri dan khamir.
Abon ikan merupakan produk olahan kering yang terbuat dari daging ikan melalui kombinasi dari proses perebusan,penambahan bumbu dan penggorengan. Abon ikan dapat dikonsumsi sebagai makanan ringan maupun lauk pauk. Pembuatan abon bertujuan untuk mengurangi kadar air pada tubuh ikan sehingga memperpanjang masa simpan daging.
Pembuatan abon relatif mudah sehingga dapat dikembangkan sebagai salah satu usaha untuk menambah pendapatan. Abon memiliki prospek ekonomi yang baik karena konsumennya luas baik masyarakat ekonomi atas, menengah, bawah di kota maupun di desa.Proses pembuatan abon belum dibakukan karena banyak cara dan bumbu yang ditambahkan sehingga terdapat banyak variasi macam dan jumlah bumbu yang digunakan.
Bahan pembuatan abon terdiri atas bahan baku dan bahan tambahan. Abon ikan yang baik terbuat dari ikan yang masih segar. Ikan segar adalah ikan yang memiliki sifat yang sama dengan ikan yang masih hidup baik rupa,aroma dan tekstur. Sedangkan bahan tambahan seperti bumbu rempah berfungsi menambah cita rasa produk, mengawetkan, dan memperbaiki penampakan produk sehingga dapat membangkitkan selera makan.
Bonitok(abon ikan betok) berasa gurih, enak, bahan murah dan mudah diproduksi oleh masyarakat. Alat yang digunakan juga sederhana. Cocok dilakukan ibu rumah tangga untuk membantu dan menambah pendapatan keluarga.
Nama | : | Ngaliyatun |
Alamat | : | Jalan jalur lintas selatan desa karanggadung RT 03 RW 02 Petanahan kebumen |
No. Telepon | : | 083876720336 |