ABSTRAK
Pot Madu Buatan
Pertanian Berbasis Lebah “Lebah Sebagai Media Pemberdayaan – Konservasi – Edukasi “ merupakan upaya kami mengembangkan konsep pertanian terpadu antara pembibitan buah & peternakan lebah dengan lebah sebagai media pemberdayaan, konservasi dan edukasi. Budidaya lebah klanceng dari proses berburu di alam, budidaya dikotak kayu hingga pemanenan madu dan produk lebah lainnya mempunyai metode dan kendala yang berbeda karena perbedaan asal lokasi lebah, jenis lebah klanceng, karakteristik dan struktur sarangnya secara keseluruhan
Banyak kendala yang kami hadapi dalam beternak lebah klanceng, khususnya untuk beternak klanceng jenis Heterotrigona itama seperti adaptasi dilingkungan baru dan untuk meningkatkan kapasitas produksi. Makalah ini membahas tentang kendala yang di hadapi dalam beternak lebah klanceng jenis Heterotrigona itama yang berkaitan dengan awal mula memperoleh koloni (adaptasi awal), menyediakan sumber pakan dan tantangan dalam mencegah kematian koloni dan meningkatkan hasil produksi madunya. Melihat banyaknya kegagalan beternak lebah klanceng heterotrigona itama yang berkaitan dengan kebutuhan mereka terhadap nectar, propolis, dan pollen. Tujuanya adalah untuk membantu proses adaptasi dilingkungan baru dan untuk meningkatkan produksi madu melalui penggunaan pot madu buatan. Beberapa percobaan telah dilakukan untuk memperbaiki bahan utama untuk membuat pot mau buatan, ukuran, cara penggunaanya serta dampak terhadap madu ditinjau dari Standar Madu Indonesia (SNI).
Kata kunci: Heterotrigona itama, Pot Madu Buatan, Ternak Lebah Klanceng, Propolis
Trend budidaya lebah klanceng diindonesia saat ini diminati oleh berbagai kalangan yang tersebar melalui media sosial maupun dari mulut ke mulut. Keuntungan menggiurkan dari budidaya lebah kalanceng maupun khasiat madunya menjadi pemicu utama. Dimulai dari budidaya klanceng jenis Tetragonula Laeviceps yang banyak ditemukan bersarang di bambu, rumah, batu dan lubang kayu sekitar perumahan maupun didalam hutan. Perburuan klanceng jenis Tetragonula Laeviceps dilakukan secara besar-besaran diseluruh wilayah diindonesia terutama dipulau jawa sehingga saat ini ketersediaan koloni lebah ini semakin sulit dicari dialam liar. Budidaya lebah tanpa berbekal keilmuan yang cukup mengakibatkan banyak kegagalan, disamping itu produksi madu ternak Tetragonula Laeviceps sangat sangat minim sehingga permintaan madu klanceng dipasaran lebih besar daripada jumlah produksi madunya.
Berlanjut kepada trend budidaya klanceng yang mempunyai kapasitas produksi lebih tinggi yaitu jenis Heterotrigona Itama. Dipulau jawa, Klanceng jenis Heterotrigona Itama Merupakan klanceng langka yang cukup sulit ditemukan dan tidak semua wilayah terdapat koloni jeni ini. Koloni klanceng jenis Heterotrigona Itama yang didapatkan dari dalam hutan wilayah Jawa maupun didatangkan dari luar pulau Jawa yang kemudian dibudidayakan disekitar perumahan maupun kebun-kebun yang bukan merupakan habitat aslinya memunculkan permasalahan baru yaitu adaptasi.
Lebah klanceng mempunyai karakteristik, kebiasaan dan kesukaan yang berbeda-beda dalam memenuhi kebutuhan utama mereka yaitu resin, nectar dan pollen. Jika koloni lebah gagal beradaptasi dengan dengan lingkungan baru menyebabkan produksi madu terhenti, terutama terkait dengan ketersediaan resin yang sangat penting bagi lebah klanceng, yaitu sebagai pondasi sarang, senjata untuk pertahanan, dan bahan penyusun pot penyimpanan pollen dan madu. Akibat lain gagal adaptasi dengan dengan lingkungan baru terkait kekurangan resin adalah sulit atau lama untuk naik toping dan bahkan koloni berangsur-angsur melemah dan kemudian mati.
| Nama | : | Teguh Waluyo, S.Pd. |
| Alamat | : | Jl. Raya Ajibarang-Gumelar Km.8 Desa Darmakradenan Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas 53163 |
| No. Telepon | : | 082366456556 |
