Masalah kesehatan mental menjadi perhatian khusus yang seringkali terabaikan. Banyak masyarakat dari seluruh kalangan yang sebenarnya membutuhkan layanan psikologis demi menjaga kesehatan mentalnya. Menurut data Kemenkes (2018) terdapat 13,4% masyarakat Indonesia mengalami gangguan kesehatan mental mulai gangguan depresi, cemas, gangguan perilaku hingga skizofrenia. Diawal tahun 2023 ini, dimana masih dalam tahap pemulihan pasca pandemi Covid-19. data selama pandemi mengatakan bahwa sampel data mutakhir dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kejiwaan (2020) menunjukkan bahwa selama pandemi masyarakat mengalami 65% kecemasan, 62% Depresi, dan 75% Trauma. Dalam hal ini maknanya ialah masyarakat rentan mengalami gangguan kesehatan mental, hingga akhirnya membutuhkan yang namanya layanan psikologis. Layanan psikologis bagi masyarakat terkadang menjadi kendala bagi masyarakat tersendiri. Apalagi bagi mereka yang tingkat perekonomiannya menengah kebawah, karena untuk mendapatkan layanan dari psikolog dan konselor yang profesional memang diperlukan biaya yang tidak sedikit. Selain itu juga pandangan (insight) negatif bagi masyarakat yang datang langsung ke tenaga ahli psikologis dianggap remeh sehingga membuat banyak masyarakat abai akan kesehatan mentalnya. Khusus wilayah Kudus dan sekitarnya, telah terjadi eskalasi potensi masyarakat yang rentan secara psikologis.

Berdasarkan realitas yang terjadi, Pusat Layanan Konseling IAIN Kudus telah berupaya memberikan layanan konseling dan pendampingan psikologis secara Islami untuk kalangan internal dan masyarakat melalui layanan My Counselor yang sudah berjalan sejak tahun 2018. My Counselor: Iman Pengangkat Tali Umat (Inovasi Sistem Layanan Pendampingan Kesehatan Mental Gratis untuk Masyarakat) menjadi terobosan berupa inovasi aplikasi sebagai solusi yang dapat menyempurnakan layanan My Counselor dalam pendampingan psikologis pada masa tatanan baru. Segmentasi dari layanan My Counselor yakni masyarakat dengan jangkauan luas dan mahasiswa.

My Counselor memiliki keunikan dan kekhasan sebagai sebuat platform digital berbasis layanan online offline. My Counselor diupayakan untuk menjadi salah satu terobosan yang mampu merangkum berbagai inovasi terdahulunya dengan prinsip “low cost high impact innovation” yang berarti meskipun dengan pembiayaan yang rendah namun dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap masyarakat. Berikut adalah posisi My Counselor dibandingkan dengan beberapa inovasi sejenisnya.