LATAR BELAKANG
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2) atau disebut juga novel coronavirus (2019-nCoV). Ada 102 juta kasus yang tercatat di seluruh dunia. Di Indonesia setidaknya 1,05 juta per 30 Januari 2020 dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu dari 20 besar kasus COVID-19 tertinggi di dunia (Singhai, 2020). Penyakit ini ditularkan melalui droplet saat berbicara, batuk, dan bersin dari orang yang terinfeksi COVID-19. Selain itu juga dapat menular melalui kontak fisik seperti berjabat tangan atau menyentuh bagian tubuh (wajah, hidung, mulut) orang yang terinfeksi (Wiryanto, 2020). Virus COVID-19 dapat menyerang siapa saja mulai dari bayi hingga orang tua, termasuk anak-anak (Singhai, 2020). Gejala yang ditimbulkan oleh virus ini adalah demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, nyeri otot, dan sakit kepala.
Pandemi COVID-19 telah menyebar ke seluruh dunia yang berdampak pada berbagai aspek, salah satunya adalah kesehatan mental anak. Fitria (2020) mengungkapkan bahwa gangguan psikologis yang sering dialami masyarakat khususnya di Indonesia adalah rasa cemas jika tertular. Kecemasan adalah perasaan takut dan khawatir terhadap sesuatu yang tidak jelas. Para ahli berpendapat bahwa kesehatan fisik dan mental harus dikelola secara seimbang. Ketika seseorang tidak memiliki mental yang sehat, maka ia dapat dikatakan mengalami gangguan jiwa. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa tingkat stres pasca trauma pada anak yang dikarantina akan empat kali lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang tidak dikarantina (Sprang & Silman, 2013). Sehingga banyak anak mengalami dampak psikologis selama masa pandemi seperti ketakutan, stres, kurang perhatian, dan cepat marah (Rosyad et al, 2021).
Covid-19 menyebabkan pembelajaran yang semula tatap muka di dalam kelas menjadi terpaksa secara online. Hal ini untuk menekan penyebaran virus Covid-19 di kalangan pelajar. Maka diperlukan suatu media pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan. BOBA (Pop-up Book and Application) merupakan media edukasi akibat pandemi COVID-19 yang dirancang dalam bentuk Boba Book dan Game Boba. Boba Book adalah buku pop-up yang berisi elemen 3 dimensi ketika halaman dibuka, bagian dalamnya bisa menghasilkan gerakan, serta memberikan visualisasi yang lebih menarik untuk meningkatkan pemahaman anak terhadap materi. Buku Boba bisa menjadi solusi belajar yang menyenangkan dan menarik bagi anak-anak di masa pandemi. Oleh karena itu, kami mengembangkan buku pop-up dengan materi pendidikan kesehatan mental untuk anak-anak akibat COVID-19. Buku Boba dapat digunakan oleh semua anak usia 7-12 tahun dan juga anak difabel. Buku ini dilengkapi dengan huruf Braille untuk anak tunanetra, dan memiliki video kode QR untuk memudahkan siswa tuna wicara dan tunarungu dalam memahami materi.
Game edukasi adalah game yang dikemas untuk merangsang pikiran. Teknik pembelajaran interaktif yang efektif untuk anak adalah dengan menggunakan permainan karena memiliki rasa ingin tahu yang tinggi (Setiyaningrum, 2020). Apalagi di masa pandemi saat ini, dibutuhkan media yang inovatif dan kreatif untuk memperkenalkan virus COVID-19 dan apa yang harus dilakukan untuk menghindari atau mencegah penyebaran COVID-19. Oleh karena itu penulis mempunyai suatu inovasi yang disebut dengan aplikasi Boba Game. Game ini merupakan game Ular Tangga Berbasis Android yang berisi gambar-gambar menarik dan beberapa pertanyaan terkait COVID-19 sebagai media edukasi untuk anak-anak. Aplikasi ini merupakan media pembelajaran lanjutan dari pop up book, pada sampul belakang pop up book terdapat QR Code aplikasi game ular tangga Covid-19 untuk memudahkan anak-anak dalam mengakses game tersebut. Selain memiliki tampilan yang menarik, aplikasi ini dapat dimainkan secara offline sehingga dapat dimainkan kapan saja dan dimana saja.
Dengan adanya kegiatan krenova ini kami menawarkan solusi yang berjudul “Smart Boba Book : Pengembangan Media Pembelajaran Pop Up Book Disertai Aplikasi Ular Tangga dan Dilengkapi Dengan Huruf Braille Sebagai Upaya Penguatan Literasi Pengetahuan Covid-19 Bagi Anak Disabilitas” boba book adalah media pembelajaran yang terintegrasi dengan pengetahuan covid-19 dan teknologi. Pop up book ini berisi informasi mengenai cara untuk mengurangi penyebaran virus covid-19, gejela apa saja yang dirasakan, dan upaya agar terhindar dari covid-19. Sehingga melalui buku ini, anak dapat belajar, bermain dan mempelajari tentang virus covid-19. Smart boba book tidak hanya bisa digunakan oleh anak SD saja tetapi juga dapat digunakan oleh anak disabilitas karena dilengkapi dengan huruf braille disetiap halaman, dan fitur QR code yang terhubung dengan video edukasi berbasis bahasa isyarat untuk tuna rungu dan QR code untuk bermain ular tangga covid-19
.
Selain itu, aplikasi permainan ular tangga ini disajikan dalam dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa innggris untuk mengasah kemampuan bahasa inggris anak khususnya kemampuan reading. Ditambah lagi,Pop up book ini terntegrasi dengan teknologi yaitu yang cocok untuk generasi Z sekarang ini yang tidak bisa lepas dari hal hal yang berbau teknologi. Teknologi yang ada dalam buku ini yaitu QR Code video animasi yang langsung terhubung ke youtobe.
Nama | : | R. Bagas Kuncoro Putra, S.H.M.H. |
Alamat | : | Perum. Mayong Raya Indah RT. 006 / RW. 003 Ds. Singorjo - Kec. Mayong - Kab. Jepara |
No. Telepon | : | 085228117705 |