Dengan munculnya varian COVID-19 seperti Omicron BA.4 dan BA.5 yang lebih mudah menular dibanding varian-varian sebelumnya, maka kepatuhan terhadap protokol kesehatan sangat diperlukan untuk mencegah penyebaran COVID-19, namun sayangnya karena masyarakat sudah merasa jenuh dengan mematuhi protokol tersebut. Dan untuk menjaga kepatuhan masyarakat dalam menaati protokol kesehatan penggunaan masker, diperlukan suatu sistem yang secara otomatis mengingatkan masyarakat untuk menggunakan masker. Hal ini dapat dicapai melalui konsep Machine Learning, Machine Learning merupakan sub-bidang dari Artificial Intelligence yang memberikan komputer untuk menghasilkan output tanpa harus diprogram secara eksplisit. Dengan menggunakan machine learning komputer dapat membedakan seseorang yang menggunakan masker dan seseorang yang tidak menggunakan masker tanpa harus mengandalkan pengawasan dari manusia.
Kata kunci: COVID-19, machine learning, masker, otomatisasi.
World Health Organization (WHO), pada 11 Maret 2020 menyatakan COVID-19 sebagai pandemic global. Virus ini menyerang saluran pernafasan dan imun manusia sehingga menyebabkan kematian. Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) ini memberikan dampak yang negatif bagi masyarakat dalam bidang kesehatan, sosial, dan ekonomi. Berdasarkan data WHO yang dikumpulkan dari seluruh dunia pada tanggal 15 Agustus 2022, telah dikonfirmasi sebanyak 587.396.589 kasus positif COVID-19 termasuk 6.428.661 kematian. Pada tanggal yang sama, di Indonesia tercatat sejumlah 6.282.774 kasus positif COVID-19 dengan angka kematian sebanyak 157.226 yang dikonfirmasi (World Health Organization, 2022).
Sebagian besar penularan COVID-19 melalui droplet, yaitu percikan yang dikeluarkan ketika batuk atau bicara. Maka dari itu, WHO menganjurkan penggunaan masker dan menerbitkan panduan penggunaan masker. Dan hal itu sudah dibuktikan pada jurnal yang diterbitkan oleh Joko Tri Atmojo bahwa masker jenis N95 dan masker medis memiliki efektifitas diatas 90 %.
Meskipun angka penularan sudah menurun drastis berkat program vaksinasi yang telah digencarkan oleh pemerintah, Satgas Waspada dan Siaga COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Erlina Burhan memberikan rekomendasi kepada pemerintah untuk mewajibkan bermasker di area terbuka lagi. Ditambah lagi dengan maraknya varian COVID-19 seperti Omicron BA.4 dan BA.5 dan penggunaan masker menjadi salah satu cara terbaik untuk mencegah penularan COVID-19, namun hal ini masih sulit ditegakkan karena kurangnya kesadaran masyarakat dan jumlah pengawas tidak sebanding dengan banyaknya pelanggar.
Untuk mengatasi masalah tersebut, kami membuat inovasi bernama GRABMASK yang merupakan suatu aplikasi berbasis machine learning. Inovasi ini dapat digunakan untuk mendeteksi penggunaan masker pada wajah manusia dan memberi peringatan berupa suara jika individu terdeteksi tidak menggunakan masker di tempat umum, khususnya tempat antrian. Hasil deteksi sistem ini terintegrasi dalam jaringan sehingga dapat dilakukan pemantauan melalui server dimanapun dan kapanpun seperti CCTV pada umumnya.
Sistem ini dapat secara otomatis mengambil dan memproses rekaman orang yang tidak menggunakan masker sebagai fitur untuk bukti pelanggaran, sehingga penegakan secara tegas dapat benar-benar dilakukan. Sistem ini bekerja pada objek manusia individu maupun kelompok sesuai jangkauan webcam. Fitur yang ada dalam alat ini berupa suara, laporan, dan opsi lain. Penelitian dimulai dengan melakukan untuk training gambar menganalisis kebutuhan, menghasilkan model atau dataset yang digunakan pada image processing. Dengan inovasi ini diharapkan dapat membantu menegakkan protokol kesehatan sesuai peraturan yang berlaku dan menekan angka penularan COVID-19. Sebagai upaya pemulihan kondisi Indonesia saat pandemi hingga pasca pandemi COVID-19.
Inovasi ini memiliki tampilan antarmuka yang dapat dilihat oleh pengguna dalam grafik atau dengan kata lain pengguna tidak perlu lagi mengetikkan setiap perintah dan
cukup menekan tombol yang sudah didesain untuk memudahkan penggunaan aplikasi. Ada pula fitur tambahan yaitu pemilihan kamera yang memudahkan pengguna untuk berganti
dari kamera satu ke kamera yang lain dan pemilihan notifikasi yang memungkinkan pengguna mengganti notifikasi suara dari aplikasi, apabila dirasa kurang efektif atau
dapat digunakan untuk mengganti notifikasi berupa bahasa lain selain bahasa Indonesia yang merupakan default dari aplikasi.
Nama | : | SMK Negeri 1 Purbalingga |
Alamat | : | Jalan Mayor Jend. Sungkono, Kalimanah, Selabaya, Purbalingga |
No. Telepon | : | 0281891550 |