Penggunaan pupuk organik saja, tidak dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan. Oleh karena itu sistem pengelolaan hara terpadu yang memadukan pemberian pupuk organik, pupuk hayati dan pupuk anorganik dalam rangka meningkatkan produktivitas lahan dan kelestarian lingkungan perlu dilakukan. Penggunaan pupuk hayati (biofertilizer) masih jarang ditemukan. Salah satu penelitian yang menggunakan pupuk hayati (biofertilizer Nitrobine) dikombinasikan dengan kompos dan pupuk kimia telah dilakukan oleh El-Nagar (2010) pada tanaman bunga selama 2 musim.Penggunaan pupuk hayati nitrobacter telah dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk hayati nitrobakter memberiklan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman. Nitrobacter adalah solusi pertanian dengan bantuan mikroorganisme sebagai pembasmi hama dan penyubur akar.
Negara agraris yang memiliki potensi di bidang pertanian. Beberapa dekade yang lalu pertanian menjadi tulang punggung pembangunan nasional yang dapat mencapai swasembada beras. Sesuai visi pembangunan pertanian periode 2010-2014 telah dicanangkan Kementerian Pertanian yaitu “Terwujudnya pertanian industrial unggul berkelanjutan yang berbasis sumberdaya lokal untuk meningkatkan kemandirian pangan, nilai tambah, daya saing, ekspor, dan kesejahteraan petani” yang berguna untuk meningkatkan peran pertanian sebagai bagian dari pembangunan nasional.
Kegiatan peningkatan produksi padi ini terdapat beberapa kendala dan permasalahan yang dijumpai. Permasalahan mendasar yang sering terjadi di adalah penurunan produksi padi yang disebabkan antara lain penyusutan luas lahan sawah akibat alih fungsi lahan, cuaca ekstrem, serangan hama dan penyakit, terbatasnya sarana dan prasarana produksi pertanian. Pupuk merupakan kebutuhan utama dalam pertanian.
ZPT PLUS adalah salah satu langkah yang tepat untuk berbudidaya secara ramah lingkungan. Selain itu juga mengandung unsur hara yang lengkap yang sangat cocok untuk pertanian jangka panjang.
Besar harapan kami supaya permohonan bisa di terima untuk pengembangan dalam lingkungan kami
Mikroorganisme banyak dimanfaatkan dalam budidaya tanaman. Peran mikroorganisme dalam pertanian organik umumnya sebagai pupuk maupun pestisida. Pemakaian produk-produk yang mengandung mikroorganisme dalam pertanian organik adalah untuk menurunkan kandungan kimia dalam produk-produk pertanian, mengurangi pencemaran akibat pupuk dan pestisida kimia, serta untuk menjaga kelestarian lingkungan (Higa dan Parr, 1994; Berg, 2009; Simarmata, 2013). Beberapa manfaat mikroorganisme dalam pertanian adalah untuk (1) memfiksasi nitrogen dari atmosfer, (2) dekomposisi sampah dan residu organik sehingga lebih aman untuk lingkungan, (3) menekan patogen tular tanah, (4) meningkatkan ketersediaan hara, (5) degradasi racun yang berasal dari pestisida atau bahan kimia lainnya, (6) menghasilkan antibiotik dan bahan aktif lainnya, (7) menghasilkan molekul bahan organik sedehana untuk diserap tanaman, (8) meningkatkan kompleksitas logam berat sehingga tidak dapat diserap oleh tanaman dan (9) melarutkan hara yang tidak terlarut (Higa dan Parr, 1994; Berg, 2009; Simarmata, 2013).
Peranan mikroorganisme dalam pertanian adalah sebagai pupuk, bio dekomposer, penghasil zat pengatur tumbuh dan biopestisida sehingga dapat mensubstitusi penggunaan bahan kimia yang berbahaya.
Terdapat banyak sekali bahan alami yang dapat digunakan sebagai pupuk organik, misalnya gulma paitan yang tumbuh subur disekitar lingkungan hidup manusia. Pupuk kimia memberikan dampak yang kurang menguntungkan bagi kelestarian lingkungan dan dapat mempercepat pengurasan sumberdaya alam, sehingga penggunaan bahan kimia harus dibatasi atau dihilangkan.
Mampu mengatasi penyakit pada tanaman dan mampu memberikan rangsangan pertumbuhan pada akar,batang,daun,bungga dan buah supaya lebih produktif dan bagus untuk pencegahan dan mengobati penyakit.
Nama | : | Perri setiawan |
Alamat | : | Ngrombo Rt.15/4 Ngrombo,Plupuh, Sragen |
No. Telepon | : | 081326903644 |