GROW YOUR OWN FOOD : Smart Farming for Millennials
Mikael Satria Adi
Angela Arsanlo Joanna Putri
Stefanus Panji Adhi Nugraha Putra
Hedwigine Zinedine Winendi
ABSTRAK
Sistem pemupukan secara konvensional/tradisional dalam bidang pertanian dinilai masih kurang efisien dan efektif. Pemupukan secara konvensional/tradisional biasanya dilakukan dengan cara ditabur atau dikocor, hal ini membuat petani kurang memperhatikan jumlah penggunaan pupuk untuk pemeliharaan tanaman. Selain itu, penggunaan pupuk subsidi juga menjadi salah satu faktor mengapa sistem ini diharapkan dapat diterapkan di pertanian Indonesia.
Sistem pemupukan otomatis merupakan salah satu solusi untuk menanggulangi pemupukan secara konvensional. Dengan adanya sistem ini, petani dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pemberian pupuk pada tanaman.
Inovasi ini dibuat dengan tujuan memaksimalkan penggunaan pupuk pada tanaman dengan menggunakan sistem pemupukan secara otomatis. Sistem ini sudah melalui riset dengan data yang akurat dan terhitung dengan baik, sehingga diharapkan dapat memaksimalkan penggunaan pupuk secara efisien dan efektif.
Kata kunci : pemupukan, otomatis, timer, riset, takaran pupuk, pupuk, tanaman, pertanian efisien, milenial
LATAR BELAKANG
Pemupukan terhadap tanaman adalah kegiatan yang dilakukan untuk menambah unsur hara pada tanah agar kebutuhan nutrisi tumbuhan terpenuhi.
Pada masa kini, masih banyak petani yang melakukan pemupukan tanaman secara tradisional dengan ditebar dan dikocor, mereka kurang memperhatikan takaran dan asal memberikan saja. Padahal, tanaman tidak membutuhkan nutrisi sebanyak itu. Proses pemupukan harus memperhatikan takaran dalam pemberian pupuk dan waktu pemberian pupuk, sehingga tidak terjadi kekurangan atau kelebihan nutrisi bagi tanaman.
Banyak memberi pupuk bukan berarti tanah semakin subur, namun bisa berdampak kurang baik bagi keseimbangan nutrisi bawaan pada tanah. Pemupukan secara tradisional yang dilakukan itu kurang efektif dan efisien. Kelebihan pupuk hanya akan terbuang terbawa air dan tidak diserap tanaman. Kekurangan petani kecil kebanyakan menggunakan pupuk subsidi terbatas, sehingga nutrisi harus diperhitungkan dengan baik sesuai kebutuhan tanaman, sehingga hasilnya lebih banyak dan berkualitas.
Selain itu, anak milenial kurang tertarik dalam bertani karena menurut mereka bertani adalah kegiatan yang sulit dan dianggap pekerjaan yang kuno serta minim teknologi. Padahal, dunia pertanian memiliki peluang yang menjanjikan bagi kehidupan, asal dikerjakan dengan sistem yang smart-based dan riset yang baik. Oleh karena itu, inovasi dan penggunaan teknologi dalam pertanian sangat mendukung pertumbuhan minat anak milenial untuk menjadi petani milenial.
KEUNGGULAN INOVASI
Konsep bertani yang kami perkenalkan memiliki efisiensi yang lebih besar. Keuntungan hasil tani-pun jauh lebih besar dan berkualitas
Nama | : | HEDWIGINE ZINEDINE WINENDI |
Alamat | : | Perum Cemara Hijau 2 G2 Klaten Selatan, Klaten. |
No. Telepon | : | 081382523790 |