Kebijakan sekolah dalam mewajibkan warga sekolah membawa bekal dan penutupan kantin memang efektif unuk menghindari dampak pandemi sekaligus mengurangi sampah plastik di lingkungan sekolah. Namun, kebijakan penggunaan masker sebagai kewajiban warga sekolah dalam berbagai kegiatan nyatanya menimbulkan masalah baru dalam hal penciptaan limbah baru. Jumlah sampah plastik yang menurun di lingkup sekolah tidak sebanding dengan bertambahnya sampah masker sekali pakai. Hal tersebut menjadi atensi baru warga sekolah untuk menguranginya selain dengan meminimalisir penggunaan masker sekali pakai. Banyaknya jenis pemanfaatan limbah plastik di berbagai tempat pun tidak sebanding dengan pemanfaatan limbah masker sekali pakai. Akibatnya penumpukan masker sekali pakai terjadi pada era pandemi. Dari riset yang dilakukan peneiti ternyata terdapat potesi pengolahan limbah masker menjadi energi alternatif BBM, karena di dalamnya terkandung zat plastik terbaik yang mampu diubah menjadi BBM yaitu zat polipropilena. Selain itu, menanggapi melonjaknya nilai ekonomi BBM di Indonesia yang menyebabkan kesulitan pada sebagian masyarakat dalam pemerolehannya, peneliti tertarik mejadikan potensi limbah masker sekali pakai menjadi eneri alternatif BBM sebagai ide penelitian.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk memperoleh gambaran atas suatu gejala setelah mendapatkan perlakuan. Metode penelitian eksperimen pada umumnya digunakan dalam penelitian yang bersifat laboratoris. Peneliti memilih menggunakan metode eksperimen ini karena minimya penelitian terperinci tentang pengolahan limbah masker sekali pakai. Metode eksperimen yang digunakan adalah riset terapan. Riset terapan merupakan riset untuk menguji dan menerapkan teori untuk pemecahan permasalahan yang ril, mengembangkan, dan menghasilkan produk.
Berdasarkan penelitian ini diperoleh simpulan bahwa limbah masker sekali pakai dapat diubah menjadi BBM dengan menggunakan alat pirolisis sederhana. Pengolahan limbah masker sekali pakai ini memiliki manfaat mengurangi limbah di masa pandemi dan menghasilkan energi alternatif baru pengganti BBM. Dari hasil uji coba, satu kilo limbah masker sekali pakai diperoleh 100ml BBM. Selain itu, hasil samping pengolahan limbah masker ini diolah kembali menjadi briket yang dapat digunakan sebagai bahan bakar kompor yang didesain khusus yang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif kompor yang dapat digunakan selain kompor berbahan bakar gas maupun minyak tanah.
Pandemi Covid-19 mengubah berbagai tatanan kehidupan. Tidak terkecuali di dunia pendidikan. Kebijakan sekolah dalam mewajibkan warga sekolah membawa bekal dan penutupan kantin memang efektif unuk menghindari dampak pandemi sekaligus mengurangi sampah plastik di lingkungan sekolah. Namun, aturan kewajiban penggunaan masker di dalam sekolah memunculkan masalah baru. Masker yang telah digunakan oleh masyarakat bisa menjadi media penularan virus dan agen penyebab penyakit, dan tentu hal ini menjadi sangat berbahaya. Namun penggunaan masker di lingkungan masyarakat seperti lingkungan sekolah tidak dikategorikan sebagai limbah medis yang diperlakukan seperti limbah medis di Fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes). Hal ini karena masker tersebut tidak digunakan dalam pelayanan kesehatan atau pasien di Fasyankes. Limbah masker seperti ini masuk ke dalam kategori limbah domestik, sehingga perlakuan pengelolaannya sama dengan pengelolaan limbah domestik sesuai Undang Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
Jumlah sampah plastik yang menurun di lingkup sekolah tidak sebanding dengan bertambahnya sampah masker sekali pakai. Hal tersebut menjadi atensi baru warga sekolah untuk menguranginya selain dengan meminimalisir penggunaan masker sekali pakai. Banyaknya jenis pemanfaatan limbah plastik di berbagai tempat pun tidak sebanding dengan pemanfaatan limbah masker sekali pakai. Akibatnya penumpukan masker sekali pakai terjadi pada era pandemi. Dari riset yang dilakukan peneiti ternyata terdapat potesi pengolahan limbah masker menjadi energi alternatif BBM, karena didalamnya terkandung zat plastik terbaik yang mampu diubah menjadi BBM yaitu zat polipropilena. Selain itu, menanggapi melonjaknya nilai ekonomi BBM di Indonesia yang menyebabkan kesulitan pada sebagian masyarakat dalam pemerolehannya, peneliti tertarik mejadikan potensi limbah masker sekali pakai menjadi energi alternatif BBM sebagai ide penelitian.
Selain memafaatkan pengolahan limbah masker menjadi BBM, hasil samping pengolahan tersebut juga dibuat menjadi briket. Hal ini selaras dengan adanya kebutuhan penggunaan alat memasak guna memenuhi perlengkapan pendukung dalam kegiatan perkemahan. Sehingga hasil penelitian dapat digunakan secara rill di lingkup sekolah.
Keunggulan Inovasi BLIKER SP yaitu:
Nama | : | Jessika Artamevira |
Alamat | : | Dk. Tembelang, RT 4, RW 1, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang |
No. Telepon | : | 085700798933 |