Lumut adalah tumbuhan yang berukuran kecil serta mudah tumbuh di lingkungan sekitar kita yang lembab dan basah. Pemanfaatan lumut yang jumlahnya tidak sebanding dengan banyak pertumbuhannnya di alam, membuat tumbuhan ini banyak disepelekan bahkan dinilai tidak memiliki manfaat. Padahal, beberapa jenis lumut memiliki banyak manfaat yang berguna bagi kesehatan dan dapat diolah menjadi produk tertentu tengan pengolahan yang tepat.
Lumut Hati (Marchantiophyta) yang dalam bahasa Inggris disebut Liverwort, merupakan salah satu lumut yang memiliki banyak spesies di dunia. Lumut ini memiliki kandungan antibakteri, antivirus, antijamur dan antiracun yang dapat dimanfaatkanan menjadi obat-obatan. Oleh karena itu, inventor berinisiatif untuk mengolah lumut hati yang banyak tumbuh di sekitar kita dengan mengoptimalisasi sifat antiseptiknya menjadi produk “Salep Berbahan Dasar Lumut Hati” untuk mempercepat pemulihan pada luka luar dengan cara mengoleskan salep pada permukaan luka secara rutin. Produk ini merupakan produk herbal dengan proses pembuatan yang mudah, modal yang terjangkau, serta memanfaatkan sumber daya yang ada dengan minim resiko merusak alam.
Kata kunci: Salep, Lumut hati, Antibakteri, Antiseptik, Luka Luar
Lumut merupakan salah satu spesies yang jarang sekali orang melirik manfaat dan kandungannya. Hal ini mungkin terjadi karena ukuran lumut yang kecil, teksturnya yang licin, letak tumbuhnya yang biasanya berada di tanah, bebatuan atau tempat-tempat yang sudah terbengkalai. Bahkan banyak orang yang mengganggap bahwa lumut adalah sesuatu yang menjijikan.
Menurut hasil penelitian, hampir semua jenis lumut memiliki kandungan zat antiseptik, antibakteri, dan antioksidan yang jarang sekali dimanfaatkan dan diolah oleh masyarakat saat ini. Padahal lumut sangat mudah dijumpai di mana-mana dan pertumbuhannya tersebar luas di seluruh dunia. Bahkan kita sering melihatnya apabila sedang menyusuri jalanan. Lumut juga mudah sekali tumbuh sehingga apabila kita memanfaatkannya untuk diolah menjadi suatu produk, kecil kemungkinannya hal ini akan merusak ekosistem.
Salah satu jenis lumut yang memiliki kandungan zat antiseptik, antibakteri, dan antioksidan adalah lumut hati. Lumut hati sering digunakan oleh masyarakat China terdahulu untuk mengobati luka bakar, luka terjatuh, atau bahkan luka karena tergores benda tajam. Mereka menggunakannya dengan cara meremas-remas lumut hingga setengah halus lalu ditempelkan ke bagian tubuh yang terkena luka. Namun menurut penulis, hal tersebut dinilai kurang praktis dan kebersihannya juga kurang terjamin.
Oleh karena itu, penulis berinisiatif untuk membuat sebuah karya ilmiah dengan judul “Optimalisasi Sifat Antiseptik pada Lumut Hati sebagai Salep untuk Mengobati Luka Luar” dengan memanfaatkan lumut yang banyak tumbuh di sekitar kita dan mengekstraksinya untuk dijadikan salep yang penggunaannya akan lebih praktis, memudahkan masyarakat, serta bernilai ekonomis apabila dijual dan dijadikan sebuah usaha.
Produk salep lumut hati dapat dikembangkan menjadi produk salep yang kualitasnya lebih baik seiring dengan perkembangan teknologi yang ada. Selain itu, produk ini bisa diterapkan menjadi sebuah usaha yang memiliki nilai ekonomis. Harga nya yang tidak terlalu mahal membuat produk ini bisa mudah diterima pasaran dengan minim resiko merugikan penjual. Kemasan produk yang didesain kecil dan ringkas membuat penggunaannya lebih praktis karena dapat dibawa kemana-mana. Kandungan zat antiseptik lumut hati yang ada di dalam salep berfungsi untuk membunuh mikroorganisme (kuman/bakteri) yang ada pada luka. Dengan tambahan menthol membuat salep memiliki efek mendinginkan dan menenangkan kulit.
Nama | : | Rahmatika Umara Widodo |
Alamat | : | SMAN 1 Brebes Jl. Dr. Setiabudi No. 11, Kembang Baru, Kelurahan Brebes, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes |
No. Telepon | : | 085921168822 |